Dorong Ekonomi Kampung, Pemkab Mimika Pacu Pembentukan Koperasi Merah Putih

Wabup Emanuel Kemong pose bersama staf ahli, Kepala Distrik, Lurah se-Kabupaten Mimika dan OPD saat rapat pembentukan koperasi merah putih di lantai 3 Kantor Bupati Mimika, Papua Tengah, Senin (19/5/2025) / Foto: Ist
Wabup Emanuel Kemong pose bersama staf ahli, Kepala Distrik, Lurah se-Kabupaten Mimika dan OPD saat rapat pembentukan koperasi merah putih di lantai 3 Kantor Bupati Mimika, Papua Tengah, Senin (19/5/2025) / Foto: Ist

Koreri.com, Timika – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika mendorong percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai program strategis nasional sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025.

Program ini digagas untuk memberdayakan potensi ekonomi lokal dan membangun kemandirian dari kampung ke kota.

as

Wakil Bupati Mimika Emanuel Kemong, menegaskan pentingnya koperasi sebagai penggerak ekonomi berbasis kearifan lokal.

“Koperasi Merah Putih menjadi wadah pemberdayaan ekonomi kampung yang sejalan dengan visi-misi kami,” ujarnya dalam rapat koordinasi percepatan pembentukan koperasi.

Sosialisasi program ini melibatkan para kepala distrik dan lurah se-Kabupaten Mimika.

Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Inosensius Yoga Pribadi, meminta seluruh kepala kampung segera mengidentifikasi potensi lokal sebagai dasar pembentukan koperasi.

“Kita ingin setiap kampung punya koperasi yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, dengan pendekatan yang sesuai karakter wilayah,” jelasnya.

Dari sisi regulasi, 3 persen dana desa akan dialokasikan untuk kegiatan sosialisasi dan pembentukan koperasi.
Prosesnya akan didampingi langsung oleh tim Pemkab hingga tahap akta notaris.
Target pembentukan koperasi di seluruh kampung ditetapkan sebelum 12 Juni 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Mimika Ida Wahyuni, menegaskan bahwa secara teknis Koperasi Merah Putih tidak akan mengganggu koperasi yang telah ada.

“Ada tiga pendekatan: membentuk koperasi baru, mengembangkan yang sudah ada, atau menghidupkan kembali yang mati. Intinya bukan bersaing, tapi memperkuat ekosistem koperasi,” jelasnya.

Ida menambahkan, program ini menargetkan satu koperasi Merah Putih di setiap kampung atau kelurahan sebagai motor penggerak ekonomi desa yang berkelanjutan.

EHO