Koreri.com, Oksibil – Armada heli milik swasta turut terlibat membantu tim evakuasi Heli MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang jatuh sejak 28 Juni 2019 lalu.
Keberadaan 2 Heli swasta tersebut akan melengkapi 3 lainnya yang sudah stand by di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua.
Komandan Korem 172/PWY Kolonel Inf J. Binsar Parluhutan Sianipar dalam keterangan persnya membenarkan itu.
Saat ini, lanjut dia, sudah ada di bandara Oksibil tiga unit Heli Bell TNI AD dan dua unit Heli Bell milik swasta untuk membantu proses evakuasi Helikopter MI-17 yang tabrak gunung di Oksibil, Pegunungan Bintang.
“Jadi, 3 milik TNI Angkatan Darat, 1 sudah standby sejak hari Senin kemarin dan 2 lagi baru tiba dari Jayapura tadi pagi. Kemudian, 2 heli milik swasta,” rincinya di Oksibil, Rabu (12/2/2020).
Lebih lanjut, terang Danrem, pukul 07.00 Wit pihaknya telah melakukan peninjauan ulang.
“Kita harapkan ini yang terakhir ke sasaran untuk meninjau titik pendaratan Kemudian rute yang juga bisa kita gunakan pada saat evakuasi nanti. Peninjauan ini sudah selesai dalam keadaan aman,” tambah Danrem.
Danrem akui, proses evakuasi memang terkendala cuaca yang selalu berubah-ubah.
“Cuaca di wilayah Pegunungan Papua ini cukup ekstrim. Kadang kita cuma diberikan waktu satu hingga dua jam untuk terbang. Itulah yang menjadi faktor utama kendala untuk melakukan upaya pencarian,” akuinya.
Danrem berharap agar secepatnya dapat melakukan proses evakuasi terhadap heli dan korban.
“Kita sudah berkoordinasi dengan seluruh pilot mudah-mudahan besok atau lusa kalau cuaca mengijinkan kita sudah mulai kegiatan evakuasi. Baik itu mencari jenazah termasuk barang-barang yang diperlukan untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan,” tukasnya.
VDM