Koreri.com (19/8) – Sherell Bates, seorang ibu dengan usia kehamilan 34 minggu dan mengandung bayi kembar mengalami peristiwa tidak menyenangkan ketika sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan di North Carolina karena dituduh mengutil.
Ketika sedang memeriksa perlengkapan sekolah, Ia kemudian didatangani seorang petugas kepolisian.
“Ia bertanya apa yang ada didalam pakaian saya. Saya langsung berpikir orang ini sedang membuat lelucon, lalu saya menjawabnya dengan mengatakan bayi kembar. Saya sedang hamil bayi kembar dengan usia 34 minggu. Saya sedang hamil bayi kembar laki-laki dan perempuan,“ jelasnya kepada WSOC TV.
Menurutnya, saat itu sang petugas tidak mempercayainya, lalu ia mengangkat pakaiannya untuk sedikit menunjukkan kehamilannya.
Bates mengatakan bahwa Ia secara keliru dituduh mengutil di sebuah toko bernama Staples pada saat akan membayar peralatan sekolah yang akan dibelinya.
Kepolisian setempat mengonfirmasi kepada media Newsweek bahwa seorang petugas yang sedang tidak bertugas dan berada di pusat perbelanjaan McMullen Creek, tempat dimana Staples berada, menjawab sebuah panggilan telepon dari manajer toko itu yang merasa yakin bahwa Bates mengutil beberapa barang dan disembunyikan di dalam pakaiannya.
Setelah pembicaraannya dengan sang petugas kepolisian, Bates kemudian menanyakan hal tersebut kepada sang manajer dan mengonfirmasi kebenaran carita sang polisi itu.
Menurut sang manajer,“sebelumnya, kita menemukan banyak orang yang mencuri perlengkapan sekolah dan barang lainnya dan menyembunyikannya dibalik pakaian mereka jadi saya meminta petugas polisi untuk memeriksa anda.”
Bates mengatakan kepada Fox 46 bahwa petugas kepolisian dan manajer itu tidak meminta maaf kepadanya.
Namun dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email kepada Newsweek dan WSOC TV, pihak Staples membatah pernyataan itu.
Menurut pernyataan Staples, “seorang manajer secara keliru berpikir bahwa seorang konsumen telah mengutil dan Ia meminta polisi untuk memastikan hal itu. Setelah percakapan singkat, masalah itu dinyatakan telah tuntas dan sang manajer miminta maaf kepada sang konsumen dan telah mengembalikan dana pembelian akibat ketidak-nyamanan tersebut. Di Staples, kami ingin semua konsumen merasa nyaman di toko kami. Sebagai sebuah organisasi, kami ingin meminta maaf atas apa yang terjadi.”
Sang ibu yang merasa dipermalukan dengan tuduhan tanpa bukti itu, mengatakan kepada WSOC TV dan menyatakan bahwa Ia berencana melakukan tuntutan hukum sembari mengatakan tidak boleh ada lagi ibu lain yang harus mengalami kejadian tersebut.
Di tahun 1985, seorang ibu hamil bernama Betsy J. Nelson di Arlington, Virginia dituduh mengutil sebuah bola basket.
Ia diminta untuk membuktikan bahwa Ia sedang hamil dengan cara menggoyang baju hamilnya.
Sebulan kemudian Ia menuntut kompensasi dari toko itu sebesar $100,000 atau sekitar Rp 1,5 milyar dan juga menuntut ganti rugi sebesar $500,000 atau sekitar Rp 7,3 milyar namun sejauh ini tidak diketahui hasil akhir dari tuntutan tersebut.
Menurut Lembaga Perlindungan Terhadap Pengutilan, sebanyak 1 dari 11 orang Amerika gemar mengutil saat ini dan menyebabkan kerugian yang mencapai lebih dari 13 juta dolar setiap tahunnya.
Mengutil sudah merupakan hal yang lumrah, dan tindakan petugas harusnya bisa dimengerti.
Namun demikian, bukti harusnya tidak hanya mengarah ke area sekitar pinggang.
ARD
Sumber: mom.me