Koreri.com, Jayapura (25/1) – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Papua membentuk tim penyusun pelaksana dan petunjuk teknis guna mewujudkan PAUD terintegrasi, sekolah minggu, Posyandu dan life skill di Kabupaten Jayapura sebagai sekolah percontohan.
“Jadi, kami harus mempunyai petunjuk teknis (Juknis) sebagai langkah awal untuk melakukan pembenahan PAUD terintegrasi yang ada di Sentani menjadi percontohan, itu yang kami ingin benahi dulu,” kata Ketua TP-PKK Provinsi Papua, Yulce W. Enembe, SH, MH di Gedung Negara, Rabu malam (23/1/2019).
Ia menilai pembentukan sekolah terintegrasi ini sangat penting terutama dalam penyediaan SDM Papua yang handal dan berkualitas dimana PAUD terintegrasi dengan Posyandu tidak bisa dipisahkan dan hal ini menjadi keunggulan sekolah terintegrasi.
“Jika berbicara tentang SDM tidak hanya bicara dari sisi PAUD tetapi mulai saat anak masih didalam kandungan, otak anak sudah dibentuk melalui pemberian makanan bergizi,” cetus Yulce.
PAUD dan Posyandu harus terintegrasi, karena perkembangan anak ini diikuti sejak masih didalam kandungan ibu dari 0-9 bulan sampai melahirkan, setelah lahir akan dibawa ke Posyandu sampai masuk PAUD perkembangan anak terus diikuti.
Namun untuk mewujudkan dan menyukseskan program tersebut dibutuhkan dukungan dan bantuan dari instansi terkait maupun LSM.
Saat ini instansi terkait yang terlibat dan menjadi Pembina pada sekolah terintegrasi ini adalah Kesehatan dan Dinas Pendidikan Provinsi dan di back-up Dinas Perikanan, Peternakan, Pemberdayaan Kampung dan Bappeda.
“Kami mau seluruh kabupaten/kota melakukan hal seperti itu,” harap Yulce.
Ditambahkannya, selain program tersebut, TP-PKK Provinsi Papua tahun ini tetap akan fokus menjalankan program-program utama.
“Sebagai mitra pemerintah, kami juga mendukung pelaksanaan PON XX tahun 2020 di Papua, tetapi program utama kami tetap jalan,” tukasnya.
VDM