Koreri, Langgur – Aksi pembantaian keji oleh kelompok diduga teroris yang terjadi pada dua masjid di Selandia Baru, langsung menuai kecaman dunia.
Insiden di Masjid Al Noor, Kota Christchurch, dan masjid di Linwood Avenue, telah menewaskan 49 umat Muslim yang dilaporkan saat itu sementara menunaikan ibadah sholat Jumat.
Berdasarkan laporan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP. Marsudi, sebanyak 6 WNI berada dalam masjid ketika serangan terjadi.
Diketahui, 2 WNI mengalami luka tembak dalam insiden itu.
Menyikapi peristiwa tersebut, para tokoh agama dari Tanah Kei mengutuk keras aksi keji itu.
Hal ini terungkap dalam rilis video yang diedarkan Polres Maluku Tenggara (Malra) melalui grup Whatsapp pasca kejadian.
Pernyataan tersebut disampaikan sejumlah tokoh agama di Kabupaten Malra dan Kota Tual seperti, Ketua Klasis Pulau-Pulau Kei Kecil, Frans J. Syahailatua, S.Th, Ketua Majelis Jemaat GPM Anugerah Ohoijang l, Pdt. G.H. Anakotta, Ketua MUI Malra, Drs. Hi. M. Zein Matdoan, M.Si, dan Ketua MUI Kota Tual Hi. Ahmad Kabalmay, S.Pd.I.
Kemudian, Pastor RD. Luky Kelwulan, Pr dan RD Jack Renjaan, Pr serta Ketua Perkumpulan Umat Hindu, Tomy Elier.
Mereka mengutuk keras aksi biadab tersebut.
Mereka juga menghimbau agar masyarakat di kedua daerah tetap menjaga kamtibmas.
“Kami selaku tokoh agama Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual mengutuk keras aksi biadab yang menimpa saudara dan saudari kita umat Muslim di Selandia Baru,” tegas para tokoh lintas agama tersebut.
Para tokoh ini juga menghimbau kepada seluruh umat beragama di kedua daerah untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat menimbulkan perpecahan diantara sesama menjelang Pemilihan Presiden dan Legislatif 2019.
“Kami juga minta agar masyarakat tidak ikut men-share atau membagikan video-video insiden penembakan yang terjadi,” tukas mereka.
NSB