as
as

Tim Kriket PNG U19 Hadapi Larangan Bertanding Pasca Pencurian di Jepang

cricket 166794 960 720

Koreri.com – Sepuluh orang pemain tim nasional kriket dibawah 19 tahun (U19) PNG menghadapi larangan bermain setelah kedapatan melakukan pengutilan di Jepang.

Para pemain tersebut dilarang bermain oleh organisasi kriket PNG pada Sabtu (8/6) setelah kedapatan mencuri dari sebuah toko cenderamata di Sano, ketika sedang berkompetisi dalam ajang kualifikasi regional Piala Dunia Kriket U19.

Dengan hanya menyisakan 4 orang pemain, PNG terpaksa harus mundur dan melapangkan jalan Jepang tampil di ajang kompetisi tersebut tahun depan di Afrika Selatan.

CEO Kriket PNG Greg Campbell mengatakan Jepang sangat tegas terhadap tindakan kriminal dan kita sebenarnya beruntung karena para pemainnya tidak ditahan di negara itu bahkan diijinkan untuk pulang ke negara yang berbatasan langsung dengan Provinsi Papua itu.

“Mereka tertangkap ketika sedang mencuri, yang di negara itu adalah merupakan sebuah kejahatan yang sangat serius,” jelasnya.

“Mereka terhindar dari tuntutan, segala sesuatunya telah diluruskan. Semua barang yang diambil telah dikembalikan, kita telah membayar barang yang diambil dan mendonasikannya, dan ini merupakan informasi terkini yang saya dapatkan dari manajer tim kita dan pemilik toko tidak memperpanjang masalah yang terjadi dan para pemain telah diijinkan untuk meninggalkan negara itu tanpa tuntutan hukum apapun,” tambahnya.

Papua New Guinea diketahui telah mengikuti ajang kompetisi Piala Dunia Kriket U19 sebanyak 8 kali sejak 1998 namun Greg mengatakan tindakan melarang bermain mereka yang melakukan pengutilan adalah merupakan tindakan yang sudah sangat tepat.

“Pasukan Garamut, nama lain dari Tim Kriket PNG, termasuk empat pemain yang tidak melakukan pengutilan telah tiba kembali di Port Moresby pada Selasa (12/6) dan manajemen tim juga telah bertemu dengan para pemain yang terlibat mengutil dan keluarganya,” ungkap Campbell.

Menurut Greg Campbell para pemain yang melakukan kesalahan telah meminta maaf kepada komunitas lokal di Jepang setelah mengembalikan barang curian dan mereka telah berjanji untuk mengunjungi Kedutaan Besar Jepang di Port Moresby.

Kejadian itu sedang diinvestigasi oleh ICC sementara pihak Kriket PNG mengatakan mereka akan meninjau kembali protokol sekitar representative tim apabila tur luar negeri dilakukan.

ARD

Sumber: Radionz.co.nz

as