Koreri.com, Wamena – Sebagai wujud rasa syukur atas pulihnya keamanan dan kedamaian di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, warga setempat menggelar tradisi Bakar Batu, Jumat (18/10/2019).
Rilias Pendam XVII Cenderawasih yang diterima Koreri.com, hadir pada momen itu, Pangdam Mayjen TNI. Herman Asaribab, Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw, Bupati Jayawijaya Jhon R. Banua bersama perwakilan kepala suku dari 40 Kampung dan Ketua Paguyuban yang berada di Wamena serta 500 warga setempat.
Perlu diketahui, masih banyak suku di Papua yang memegang teguh tradisi yang diwariskan nenek moyang, salah satunya adalah tradisi bakar batu.
Tradisi dilakukan bukan karena iseng, namun merupakan bentuk rasa syukur dan juga diyakini dapat menguatkan rasa kebersamaan antar sesama masyarakat.
Pangdam pada kesempatan itu menyampaikan bahwa acara babar batu tersebut adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME.
Karena Kabupaten Jayawijaya yang ditempati saat ini sudah mulai aman dan berangsur kondusif, setelah terjadinya demo yang berakhir rusuh pada 23 September lalu.
“Mari kita bersama-sama menjaga dan memulihkan Kabupaten Jayawijaya yang kita tempati saat ini agar semua orang yang tinggal di Jayawijaya merasa nyaman dan damai dalam beraktivitas sehari-hari tanpa memandang pendatang atau orang asli Papua,” pintanya.
Pangdam juga menegaskan bahwa semua orang yang tinggal di Jayawijaya adalah saudara.
“Tidak ada itu kamu pendatang ataupun kamu asli orang Papua, tetapi kita semua disini adalah satu yaitu warga Kabupaten Jayawijaya,” tegasnya.
Senada dengan Pangdam, Alex Hubi salah satu kepala suku yang ikut dalam syukuran tersebut menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak.
“Mewakili kepala suku yang berada di Jayawijaya, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dan secara khusus kepada para keluarga yang menjadi korban kerusuhan 23 September lalu,” ucapnya.
Hubi berharap, dengan diadakannya acara bakar batu ini Kabupaten Jayawijaya menjadi aman kembali dan masyarakat yang mengungsi bisa kembali ke Wamena untuk bersama-sama membangun daerah ini.
“Dan jangan sampai terluang lagi kejadian seperti lalu,” tandasnya.
VDM