as
as
Fokus  

Akses Komunikasi di Pulau Terluar Biak Masih Minim, Ini Kondisinya

Yan P Mandenas Akses Kom P Terluar
Pelepasan lokasi untuk pembangunan tower

Koreri.com, Biak – Usai melakukan kunjungan kerja di daerah Pegunungan Papua, Anggota Komisi I DPR RI, Bidang Pertahanan Yan Permenas Mandenas mengunjungi kawasan pulau terluar, untuk mengecek akses telekomunikasi.

Daerah terluar yang di kunjungi Mandenas bersama tim Bhakti Kominfo, Telkomsel dan perusahaan PTT, yakni Kampung Bromsi dan Kampung Pasi, Distrik Aimando, Kabupaten Biak Numfor.

Wilayah terluar ini hanya memiliki BTS USO sinyal Telkomsel BAKTI, dengan jangkauan hanya di kampung Pasi dan sekitar pesisir Kampung Bromsi.

Mandenas yang juga anggota Fraksi Gerindra itu mengatakan, kedatangannya ke daerah terluar ini, untuk melihat langsung sudah sejauh mana masyarakat mendapat pelayanan telekomunikasi.

“Tadi pagi dari Ilaga, Kabupaten Puncak, kami tiba Kabupaten Biak Numfor ini. Setelah itu kami langsung pergi mengarungi pulau-pulau terluar untuk mengecek sudah sejauh mana masyarakat mendapatkan akses komunikasi,” ungkapnya, Sabtu (17/10/2020).

Mandenas menerangkan Distrik Aimando ini merupakan wilayah terluar Papua, Indonesia yang mayoritas masyarakatnya 99 persen berprofesi sebagai nelayan, yang selama ini mengeluh dengan masih minimnya teknologi dan telekomunikasi di daerah mereka.

“Jadi daerah ini merupakan wilayah terluar, tertinggal dan terdepan (3T) yang merupakan salah satu Nawacita Presiden, untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat pulau terluar,” sambung dia.

Di satu sisi, kata Mandenas, ketika para nelayan mencari ikan kemudian mendapat musibah atau tenggelam, sangat jarang mendapat pertolongan, lantaran mereka mencari ikan di sekitar laut Pasifik.

“Kondisi nelayan di perbatasan sangat terbatas dari aspek teknologi penangkapan ikan, kondisi kapal dan keselamatan, serta pengelolaan dan pemasaran hasil tangkapan. Karena itu, mereka sangat memerlukan dukungan, agar kedepan masyarakat bisa meningkatkan hasil pendapatan mereka,” tegasnya.

Dalam kunjungannya ini, lanjut Mandenas, masyarakat di wilayah pulau terluar ini mengharapkan akses jaringan bisa terjangkau sampai lokasi para nelayan mencari ikan, sehingga ketika musibah menimpa mereka, bisa diketahui sanak keluarga atau petugas keamanan laut.

“Tahun depan kita harapkan terjadi peningkatan jaringan disini. Apalagi, masyarakat menyambut baik dengan mempersiapkan lokasi pembangunan tower BTS. Ini saya sudah menerima pelepasan lokasi apabila Pemerintah membangun tower. Nah, ini harus kita sambut baik,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Distrik Aimando, Robert Rumaropen menjelaskan, wilayah mereka memiliki 13 kampung, yang mana baru 2 kampung bisa di akses jaringan komunikasi.

“Kita harapkan, kedepan jaringan telekomunikasi di daerah pulau terluar ini bisa tersebar. Karena kami sudah merindukannya bertahun-tahun,” katanya.

Robert menambahkan, secara umum kondisi infrastruktur telekomunikasi di daerah terluar ini masih sangat terbatas, sehingga belum menjangkau dan mendukung aktivitas kenelayananan.

“Kami mendorong pemerintah melalui perpanjangan tangan wakil rakyat, Bapak Yan Mandenas, agar kami bisa memberikan perhatian dan melengkapi sarana telekomunikasi di pulau terluar ini, agar kedepan masyarakat yang mayoritas sehari-hari menangkap ikan, mendapat dukungan kegiatan kenelayanan,” tandasnya.

AND

as