Dikatakan tidak ada pembangunan infrastruktur jalan lalu bagaimana dengan pekerjaan jalan yang sudah menembus Distrik Kebar serta beberapa distrik lainnya, harusnya Bupati juga sudah tahu bahwa pendistribuan pembangunan bukan hanya pada jalan saja tetapi diberbagai aspek.
Sehingga Bupati Tambrauw hanya menggunakan infrastruktur jalan sebagai tolak ukur daripada keberhasilan atau kegagalan seorang kepala daerah.
Anggota Fraksi Persatuan Nasional Demokrat DPR Papua Barat itu mengaku kecewa dengan pernyataan Bupati Gabriel Asem, harusnya sebagai kepala daerah sudah paham tentang sistim pemerintahan di negara indonesia,” sahut Sase (sapaan akrab Syamsudin Seknun).
“Masa seorang kepala daerah tingkat II menyoroti keberhasilan atau kegagalan gubernurnya tidak boleh dong, seharusnya beliau (Bupati) focus untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di Kabupaten Tambrauw, saya mau tanya, selama kepemimpinan Gabriel Asem dua periode sudah berhasil.? Masyarakat disana sudah menikmati pembangunan disana dengan baik.? Harusnya sisa masa jabatan beliau ini melakukan terobosan-terobosan dengan menggunakan APBD yang ada disana, saya baru dengar dan lihat kepala daerah tingkat II menyoroti kinerja gubernurnnya gitu,” ujarnya.