Koreri.com, Ambon – Anggota DPRD Provinsi Maluku, Hatta Hehanussa pada masa sidang III tahun 2021 melaksanakan reses ke Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Anggota Fraksi Gerindra asal Daerah Pemilihan (Dapil) SBB itu mengumpulkan anak-anak muda dalam acara “Bacarita Usaha Anak Muda”.
Anak-anak muda dari beberapa desa seperti Waipirit, Waimital, Kairatu serta desa dan dusun lain di sekitar dilibatkan dalam acara tersebut.
Hehanussa dimomen ini menyampaikan keinginannya menggalakkan program pemberdayaan ekonomi di kalangan generasi muda.
“Ini sangat urgen, karena dalam kondisi pandemi Covid-19 yang melanda saat ini, banyak generasi muda yang hari ini mencoba untuk membangun kreativitas dan inovasi mereka, namun secara terbatas dengan kondisi mereka yang ada. Contohnya, tukang ojek karena memang tidak ada pilihan lain,” urainya dalam pesan tertulisnya, Kamis (16/9/2021).
Menurut Hehanussa, di Kabupaten SBB banyak potensi yang bisa digali dan dikembangkan oleh generasi muda, baik di sektor pertanian, perikanan maupun potensi usaha lain.
Hal seperti ini harus didiskusikan, agar generasi muda bisa melahirkan inovasi-inovasi terkait potensi yang ada di lingkungan mereka, dan kemudian mengembangkan kreativitas usaha untuk dijadikan suatu produk yang bisa dipasarkan.
“Contoh kecil saya lihat di sini, untuk produk-produk lokal seperti usaha kripik pisang, yang dijual di kapal feri, itu hanya dikemas dalam tas plastik biasa. Nah, ini tentunya tidak menjamin. Makanya, kita akan mengajari mereka merubah pola pikir. Mungkin awalnya kemasan biasa saja, kita buat kemasan khusus. Dan ini akan dibantu lewat aspirasi kita,” papar Wakil Ketua Komisi III DPRD Maluku ini.
Lebih jauh ia juga mengungkapkan, bahwa banyak peserta anak muda yang diikutsertakan dalam ketrampilan BLK telah memiliki pengetahuan dan keterampilan pada beberapa bidang seperti menjahit, perbengkelan, cukur rambut, maupun mebel.
Hanya saja, setelah selesai dan kembali ke masyarakat mereka tidak bisa menggalakannya dalam sebuah kegiatan usaha.
Hal ini, lanjut Hehanussa bisa terjadi karena mereka terkendala dengan modal awal.
“Untuk itu, kita akan dorong pihak dinas terkait untuk membantu bahkan akan berkoordinasi dengan pihak asuransi terkait jaminan modal yang bisa diajukan ke perbankan,” sambungnya.
Di lain pihak, Hehanussa juga mengapresiasi kelompok-kelompok pertanian yang berada di lingkungan seperti di Kilo 9 dan Kilo 12. Di sana ada usaha pertanian yang diprakarsai anak muda, seperti selada, dan juga beberapa kegiatan pertanian lainnya.
“Ini perlu kita dorong mereka, agar bagaimana bisa menembus pasar di Kota Ambon. Jadi tidak sekedar melayani pasar Gemba saja. Ini memang potensi yang sangat besar, karena lahan d sini masih sangat luas,” tandasnya.
Hehanussa sendiri telah menjalankan agenda reses selama empat hari, dengan mengunjungi sejumlah desa di Kabupaten SBB seperti di Hualoy, Tumalehu hingga Kairatu. Dan selanjutnya akan menuju ke Huamual belakang dan Kecamatan Taniwel.
Fokusnya ke usaha kreatif anak muda serta mencari dukungan sumber bantuan permodalan.
Dalam reses itu juga diberikan bantuan berupa kursi dan tenda, mesin jahit, termasuk berbagi sembako.
JFL