Menurut dia, sepanjang jalannya pertandingan banyak hal yang merugikan tim, baik untuk tim Papua, maupun tim Sulawesi Utara.
“Paling fatal ada di wasit dua, dimana beberapa kali permainan net tidak di lihat, padahal dalam permainan cepat, posisi 1 poin melakukan kesalahan sangat mempengaruhi,” katanya.
Dengam demikian, dirinya berharap jajaran pengurus Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) ke depan bisa memperhatikan kualitas perwasitan, jangan menurunkan wasit yang kurang siap.
“Tadi terbukti wasit kedua kurang siap, karena dari set pertama sampai kelima banyak terjadi kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi,” ujarnya.
“Ini masukan buat PBVSI agar bisa meningkatkan kulatisan wasit. Jangan menganggap ini hal biasa. Apalagi posisi ini suatu keahlian yang diperkuat dengan sertifikat,” katanya.
(Humas PPM/RED)