as
as

419 Alumni USTJ Angkatan XXX Diharapkan Mampu Membuka Lapangan Kerja Baru

WhatsApp Image 2021 10 20 at 07.46.391
Sesi pertama wisuda 419 mahsiswa USTJ di Hotel Horison, Kotaraja, Kota Jayapura, Senin (18/10/2021) / Foto: Seo Balubun

Koreri.com, Jayapura – Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) mewisudakan 419 mahasiswa angkatan XXX tahun 2021 di Hotel Horison Kotaraja, Kota Jayapura, Senin (18/10/2021).

Rektor USTJ, Dr. Yuyun N. Ali Kastella, M.Pd, mengatakan proses wisuda bagi 419 mahasiswa dibagi menjadi dua tahap dan dilaksankan secara offline serta tetap menjaga protokol kesehatan covid-19.

“Jadi, 419 wisudawan / wisudawati yang mendapat cumlaude 84 orang dari program sarjana 67, Diploma sebanyak 17 orang lulusan,” kata Rektor USTJ, Yuyun Kastella kepada wartawan disela-sela wisuda, Senin pagi.

“Alasan dua sesi pelaksanaan wisuda karena selain tempat tidak memungkinkan juga kita selalu mengikuti protokol kesehatan covid-19 sesuai aturan pemerintah,” ujar rektor didampingi wakil rektor II dan III.

Rektor juga memohon maaf orang tua wisuda/wisudawati yang merasa kecewa karena tidak diijinkan untuk mengikuti proses wisuda karena kita dibatasi agar tidak menyalahi aturan prokes covid-19.

“Saya mohon maaf kepada orang tua wisuda/wisudawati karena kita tetap berpegang teguh pada aturan tetapi pelaksanaan kita tetap menjaga jarak,” katanya.

Rektor Kastella juga mengatakan pelaksanaan sebenarnya dilaksankan secara online tapi dari hasil survei kepada peserta wisuda 99 persen menginginkan wisuda itu offline.

“Ya, kampus mengikuti keinginan mahasiswa, kita melayani mahasiswa karena memang yang punya hajatan itu mahasiswa. Kita sebagai dosen itu harus melayani mahasiswa dan mereka puas karena selama 4-5 tahun, kalau secara online tidak terasa seperti wisuda,” kata Rektor.

Rektor berharap 419 wisudawan / wisudawati agar dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah diterima selama kuliah di kampus USTJ bisa menciptakan lapangan kerja bukan mencari pekerjaan bagi masyarakat.

“Jadi, kalau mencari pekerjaan kan istilahnya wawasan untuk menerapkan ilmu itu masih secara teori. Yang diinginkan dari kampus itu bahwa ilmu yang sudah dapat harus diimplementasikan dengan membuat lapangan kerja baru, sehingga banyak masyarakat papua bisa terakomodir dapat pekerjaan,” harapnya.

WhatsApp Image 2021 10 20 at 07.46.38
Rektor USTJ pindahkan tali kucir peserta wisudawan / Foto: Seo Balubun

Harapan dari kampus itu, kata Yuyun, alumni membawa nama baik dari alumni USTJ Jayapura harus mahir teknologi, mahir membawa diri karakteristiknya mahasiswa di masyarakat itu harus benar-benar bisa menunjukan kwalitasnya selama menimba ilmu di kampus USTJ Jayapura.

“Nah, misalnya punya karakter dengan dia punya ilmu teknologi yang benar – benar dibutuhkan masa sekarang, jelas masyarakat bisa menilai lulusan USTJ seperti apa,” ujarnya.

Dijelaskan, kampus USTJ memiliki 5 fakultas 17 jurusan, baru proses ditutup 1 jurusan.

Tadinya 18 jurusan karena ilmu komunikasi itu semakin tahun semakin berkurang peminatnya. Sekarang masih ada mahasiswa dan kami menyelesaikan secara keseluruhan baru kita proses untuk tutup jurusan ilmu komunikasi.

“Jadi jurusan ilmu komunikasi di kampus USTJ kami tutup, yang ada sekarang di kampus Muhamadiyah Papua,” pungkasnya.

Sementara itu, Calvin Imanuel Wenda, Alumni USTJ ke-XXX, fakultas teknik sipil dan perencanaan jurusan arsitektur, mengatakan selama kuliah di kampus Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) begitu luar biasa karena awalnya masuk di kampus ini banyak hal yang kami belum tahu dan dapat.

“Setelah kami kuliah di USTJ kurang 4 tahun kami dapatkan banyak hal terutama jurusan yang kami minati dan apa yang kami inginkan,” kata Calvin Wenda usai mengikuti wisuda.

Wenda juga berharap semua alumni USTJ angkatan XXX kedepan bisa membawa nama baik alamamater bukan hanya mencari pekerjaan tapi juga dapat membuat terobosan -terobosan dengan membuka lahan pekerjaan agar mengurangi pengangguran di Papua.

“Pesan buat adik – adik yang masih menimba ilmu di kampus USTJ harus fokus kuliah. Kuliah bukan bagaimana kita mendapat nilai yang bagus tapi kita harus mengikuti proses agar bisa mengimplementasikan ilmu di masyarakat,” kata Wenda.

VER

as