Koreri.com, Ambon – Pekerjaan jalan raya Kairatu – Honitetu yang bersumber dari tahun anggaran 2020 hingga kini belum juga rampung pengerjaannya.
Terhitung dimulai dari Km 5, total panjang jalan 21 Km namun baru dikerjakan sepanjang 4 Km.,
Sorotan pun datang dari Tim Peduli Inamosol yang merupakan gabungan dari berbagai kalangan baik Pemerintah desa, para tokoh agama dan masyarakat dari sejumlah wilayah di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Yaitu dari desa Ursana, Sokowati, Honitetu, Imabatai, Rumahtita hingga desa Hukuanakota yang berada di bawah wilayah administrasi Kecamatan Inamosol.
“Kami meminta dan mengingatkan Pemda Maluku dan Kabupaten SBB melalui Dinas PUPR dan pihak kontraktor proyek jalan untuk segera menyelesaikan sekaligus mengawasi pekerjaan jalan raya Kairatu – Honitetu,” demikian pernyataan Sekretaris Tim Peduli Inamosol, Sam Sokowati kepada media ini melalui pesan WhatsApp pribadi, Senin (1/11/2021).
Dijelaskannya, jumlah anggaran yang ditetapkan untuk proyek ini pada 2020 sebesar Rp14 miliar dan bertambah Rp2 miliar di 2021 sehingga total sebesar Rp16 miliar.
Selanjutnya, dari hasil penelusuran Tim Peduli Inamosol diketahui bahwa untuk mengerjakan hotmix jalan raya sepanjang 1 Km membutuhkan anggaran berkisar Rp700 juta hingga Rp1 miliar.
“Jika yang dipakai sebagai acuan dengan asumsi angka tertinggi yakni Rp1 miliar, maka hitungannya dengan anggaran Rp14 miliar seharusnya menghasilkan jalan raya sepanjang 14 Km. Kemudian Rp2 miliar menghasilkan jalan sepanjang 2 Km sehingga total jalan raya yang seyogyanya sudah harus selesai dikerjakan yakni sepanjang 16 Km,” rincinya.
Jika mengacu pada perhitungan tersebut maka pekerjaan hotmix jalan raya Kairatu – Honitetu yang dimulai dari Km 5 sudah harus rampung di Km 21 tepat di desa Honitetu.
“Namun kenyataannya saat ini jalan raya Kairatu – Honitetu baru dihotmix hingga Km 9 atau terhitung baru dikerjakan sekitar 4 Km sedangkan sisanya belum dikerjakan,” beber Sam.
Bahkan, terhitung sudah sekian bulan hingga berita ini dipublis sama sekali tidak ada aktivitas pekerjaan. Padahal alat berat telah melakukan proses pembersihan di kiri kanan jalan raya dari Kairatu hingga ke Kilo 21 desa Honitetu.
Olehnya itu, masyarakat, lanjut Sam, sangat berharap adanya kelanjutan dari proyek ini karena sudah puluhan tahun masyarakat menderita dengan akses jalan yang rusak parah.
“Harapan kita semua sebagai masyarakat yang peduli pada pembangunan, yaitu menginginkan taraf hidup yang lebih maju dan sejahtera dengan kejelasan penyelesaian proyek ini,” harapnya.
Sam mewakili Tim Peduli Inamosol meminta dari Gubernur Murad Ismail, Kepala Dinas PUPR Maluku dan Ketua dan anggota Komisi III DPRD Maluku untuk turun tangan membantu mengatasi masalah ini.
Dan, jika terbukti terjadi kecurangan yaitu dengan sengaja membatalkan kelanjutan proses pengerjaan jalan raya Kairatu – Honitetu ini, maka pihaknya akan mengambil langkah hukum.
“Kami akan laporkan ini ke pihak yang berwenang yaitu Kepolisian, Kejaksaan, BPK, KPK, Kepala Staf Kepresidenan dan Presiden RI,” tegasnya.
JFL