Koreri.com, Sentani – Balai Bahasa Provinsi Papua, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Selasa (8/2/2022) melakukan kunjungan ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Jayapura.
Kunjungan tersebut dalam rangka melakukan koordinasi pengawasan dan pengendalian penggunaan bahasa Negara di lembaga pemerintah dan juga dalam dokumen di instansi yang terdapat di ruang publik dan tata naskah dinas di Kabupaten Jayapura.
Kunjungan tersebut bertempat di ruang rapat Dinas Kominfo setempat.
Ummu Fatimah Ria Lestari, S.S., M.A., selaku Pengkaji Bahasa dan Sastra pada Balai Bahasa Provinsi Papua, menjelaskan tujuannya hadir di Kabupaten Jayapura untuk berkoordinasi dengan Pemerintah setempat melalui Dinas Kominfo dan selanjutnya mengambil data kebahasaan dan dokumen yang ada di instansi tersebut.
“Selaku anggota KKLP Pembinaan Bahasa dan Sastra serta Bahasa Hukum datang ke Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura ini, dalam rangka melakukan kerjasama koordinasi terkait masalah penggunaan bahasa Negara di lembaga pemerintah dan di dalam dokumen instansi. Jadi, kami melakukan pembinaan pengutamaan bahasa Indonesia yang pertama itu di ruang publik, kemudian yang kedua di dalam dokumen tata naskah dinas,” ungkapnya.
Hasilnya akan dilanjutkan dengan mengambil data kebahasaan dan dokumen yang ada di Dinas Kominfo. Koordinasi ini merupakan tahap pertama, selanjutnya akan ada tahap kedua. Kemudian ada tahap evaluasi, tahap pendampingan dan penilaian.
“Di tahap pertama ini, kami lakukan sosialisasi dulu, terus yang kedua mengambil data kebahasaannya, kemudian sedapat mungkin melakukan pendampingan. Penggunaan bahasa Indonesia resmi yang dipakai di ruang publik dan di dalam dokumen naskah dinas,” tandasnya.
Gustaf Griapon, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, menyambut baik dan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Balai Bahasa Provinsi Papua, sebab baru pertama kali didatangi Balai Bahasa Provinsi Papua.
“Pada prinsipnya kami apresiasi kegiatan ini. Saya juga merasa kaget, karena baru pertama kali kita didatangi secara langsung. Menurut kami ini merupakan salah satu terobosan yang sungguh luar biasa dari Balai Bahasa Papua, terus bagaimana terkait dengan tata kelola bahasa Indonesia yang lebih baik dalam hal surat-menyurat dan juga tata kelola bahasa Indonesia yang baik dalam aktivitas kita sehari-hari. Apalagi, di pemerintahan ini tidak hanya berasal dari satu suku saja dan kami sangat setuju untuk penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar,” kata Gustaf Griapon.
IDI