Koreri.com, Ambon – Aparat TNI dan Polri diminta meningkatkan peran intelejen dalam menyikapi sejumlah aksi penembak misterius (Petrus) di hutan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah belakangan ini.
Pasalnya, akibat aksi Petrus ini telah memicu kekhawatiran warga untuk beraktivitas sehari-hari.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Maluku Jantje Wenno yang membidangi hukum, dan keamanan, menyampaikan hal itu, Kamis (31/3/2022).
“Aparat Polri dan TNI harus segera tingkatkan peran intelijen serta melibatkan masyarakat sebagai informan terkait kelompok yang bermain dengan tujuan memprovokasi masyarakat supaya terjadi kerusuhan,” pintanya.
Dan peristiwa yang terjadi, lanjut Wenno, bukan hanya sekali karena mulai marak terjadi.
Oleh karena itu, sweeping atas kepemilikan senjata api (senpi) juga harus di tingkatkan oleh aparat keamanan.
“Aparat keamanan harus segera melaksanakan swiping senjata Api di desa-desa yg di curigai masih menyimpan senjata api di pulau Haruku,” ujar Weno.
Hal ini, agar stabilitas keamanan di Maluku tetap aman, kondusif dan terjaga, Tutup calon kuat walikota Ambon sembari berharap.
Beberapa waktu lalu terjadi penembakan oleh Petrus terjadi di kawasan hutan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, pada Sabtu (26/3/2022), sekitar pukul 17.45 WIT.
Penembakan tersebut berlokasi di hutan Rual-Rual, Dusun Nama’a, Negeri Pelauw, menyebabkan satu warga meninggal dunia. Diketahui korban bernama Ibrahim Sangadji (47).
Korban meninggal diduga ditembak menggunakan Senjata Api (Senpi), namun belum dapat dipastikan jenis rakitan atau organik.
Korban meninggal dengan luka tembak pada bagian bawah rusuk kiri tembus ke punggung bagian belakang sebelah kanan.
JFL