Koreri.com, Manokwari – Rumah sakit umum Provinsi (RSUP) Papua Barat bakal terkendala dalam melanjutkan kerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan kedepan.
Jika tahun 2023 tidak diakreditasi maka terancam putus kerjasama dengan BPJS kesehatan karena sudah menjadi salah satu syarat mutlak untuk dipenuhi.
Direktur RSUP Papua Barat dr. Arnoldus Tiniap,M.Epid kepada wartawan mengatakan secara standar minimal pelayanan sudah diakui, setelah itu mulai persiapan untuk peningkatan kelas.
Meski tahun ini baru buka pelayanan umum yang sebelumnya hanya melayani pasien Covid 19 pada tahun 2020. Namun RSUD Papua Barat siap menghadapi akreditasi tahun depan.
“Kita diharuskan ikut akreditasi, kalau tahun depan tidak ikut akreditasi maka kerjasama dengan BPJS akan diputuskan. Yang ada sekarang baru buat komitmen dalam jangka waktu setahun kedepan kita sudah harus akreditasi, kalau tidak berarti kita putus kerjasama, ” Ujarnya usai hadiri HKN di RSUD manokwari, Sabtu (12/11/2022).
dr Arnold Tiniap mengaku Rumah sakit yang dipimpinnya itu memiliki target nilai tertinggi dalam akreditasi tahun depan.
“Kita harus memiliki target tertinggi Akreditasi dilihat secara keseluruhan mulai dari SDM, jumlah dokter hingga pelayanan sudah memenuhi. Kalau akreditasi tipe C kita sudah siap dan ini merupakan akreditasi pertama RSUD Papua Barat,” pungkasnya.
Singgung mengenai peningkatan kelas RSUD Papua Barat dia mengaku masih membutuhkan waktu. “Peningkatan kelas tidak mudah, butuh waktu namun paling tidak kita punya target waktu paling tidak 2025 atau 2026 mudah-mudahan bisa, ” ungkapnya.
KENN