Koreri.com, Ambon – Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Maluku telah menindaklanjuti arahan Gubernur Murad Ismail dan Ketua Tim Penggerak PKK setempat Widya Pratiwi Murad untuk mengembangkan pangan lokal khas wilayah tersebut.
Diantaranya, pangan lokal seperti sukun khas Maluku.
Salah satunya yaitu Sukun dari Negeri Tengah-Tengah yang sering dinikmati kebanyakan orang yang berkunjung ke Maluku.
Sukun Negeri Tengah-Tengah ini juga menjadi salah satu varietas kapas.
Kaitannya dengan tindaklanjut arahan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Promal, Dr. Ilham Tauda mengaku jika pihaknya telah mengagendakan aksi menanam sukun secara serentak.
“Jadi pada tanggal 14 Februari ini, akan dilakukan gerakan tanam sukun secara serentak di Provinsi Maluku dan itu akan dilakukan di Negeri Tengah-Tengah, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah,” ungkap saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (8/2/2023).
Dan tambah Kadis, aksi itu juga akan dilakukan secara bersamaan di 11 Kabupaten/Kota di Maluku.
“Saat ini kita kembangkan kurang lebih 500 anakan sukun dalam tahun ini. Kita mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian melalui BPSIP. Mereka juga akan membantu mengembangkan 10.000 anakan yang sudah dilepas varietasnya,” sambungnya.
Menurut Kadis, aksi pencanangan gerakan tanam sukun ini baru pertama kali dilakukan.
“Kenapa perlu kita masifkan gerakan tanam sukun? Karena sukun ini merupakan salah satu pangan lokal yang bernilai ekonomis tinggi,” tegasnya.
Lanjut Kadis, sukun jenis varietas Kapas di Negeri Latuhalat juga oleh Distan Maluku sementara berproses diusulkan ke Kementerian Pertanian untuk pelepasan varietasnya.
“Potensi sukun di Maluku cukup banyak karena itu jangan sampai punah. Maka perlu dilakukan gerakan budidaya sukun di provinsi ini,” tandasnya.
Sukun Tengah-Tengah dilaporkan sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) Kementan RI Nomor 22/kpts/PV.240/D/I/2023 tentang Tanda Daftar Varietas Tanaman Hortikultura Sukun asal negeri tersebut.
“Maka sudah kita antar pulau dan diakui secara nasional bahwa itu adalah varietas sukun Tengah-Tengah sehingga tidak bisa lagi diklaim oleh daerah mana pun dengan cita rasa yang sangat bagus,” lanjutnya.
Kadis pun berharap, masyarakat Maluku kembali untuk bisa mengkonsumsi pangan lokal dan tidak hanya bergantung pada beras.
“Karena Maluku masih punyai pangan lokal seperti sukun, sagu, jagung, umbi-umbian, dan sesuai arahan Gubernur dan Ketua TP-PKK Provinsi Maluku bahwa hal ini yang harus digalakan,” pungkasnya.
JFL