Koreri.com, Jayapura – Pasca aksi teror yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayahnya, warga yang selama ini bermukim di Distrik Paro Kabupaten Nduga akhirnya berbondong-bondong mengungsi dari kampung halamannya.
Mereka rela berhari-hari menempuh perjalanan dengan berjalan kaki agar terhindar dari teror kelompok separatis.
Puluhan orang tua termasuk anak-anak hingga warga yang sakit dievakuasi ke Distrik Kenyam Ibukota Kabupaten Nduga.
Warga merasa ketakutan dan mengamankan diri buntut dari aksi teror KKB membakar pesawat Susi Air hingga pengancaman terhadap 15 pekerja bangunan puskesmas di Distrik Paro.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2023 Kombes Pol Donny Charles Go,S.I.K saat diwawancari awak media membenarkan hal tersebut.
“Banyak masyarakat yang melarikan diri meninggalkan Distrik Paro,” ungkapnya.
Kemudian dari melarikan diri itu masyarakat kelelahan serta kelaparan dalam perjalanan.
“Sehingga kami tim gabungan TNI – Polri dan Satgas Damai Cartenz harus memberikan bantuan bahan makanan disamping mengevakuasi masyarakat kita yang sudah tua, perempuan dan anak-anak menuju Distrik Kenyam,” ujar Kombes Pol Donny.
Untuk diketahui, Distrik Paro menuju Distrik yang terdekat membutuhkan waktu 4 sampai 5 hari dengan berjalan kaki.
“Jadi Distrik Paro selama ini hanya bisa diakses menggunakan transportasi udara. Dengan terjadinya aksi pembakaran pesawat maka akses satu-satunya adalah dengan berjalan kaki,” sambungnya.
Selain itu, Kombes Donny menjelaskan bahwa KKB pimpinan Egianus Kogoya ini memiliki rekam jejak tindak kriminal yang panjang sejak tahun 2017, sehingga tidak heran masyarakat memilih untuk mengamankan diri.
EHO