as
as

Alumni RSUP Dok II Berharap Penerus Keperawatan Bisa Memajukan Dunia Kesehatan

WhatsApp Image 2023 09 14 at 23.37.52
Ketua Alumni Komunitas Pendidikan Kesehatan, Vida M. Paksowan, memberikan keterangan pers disela-sela kegiatan reuni akbar ketiga alumni RSUP Dok II Angkatan 1968 sampai dengan 1995 di Aula RSUD Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis (14/9/2023) / Foto: istimewa

as

Koreri.com, Jayapura – Sebanyak kurang lebih 200 orang Alumni RSUP Dok II Angkatan 1968 sampai dengan 1995 menggelar reuni akbar ketiga di Aula RSUD Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis (14/9/2023).

Ketua Alumni Komunitas Pendidikan Kesehatan, Vida M. Paksowan, mengatakan reuni akbar ketiga dilakukan untuk lulusan pendidikan kesehatan RSUP (dulu SPK, red).

as

as

as

“Kenapa kami pakai RSUP itu disebabkan karena memang dulu namanya itu, bukan RSUD dan pendidikan itu ada disana dimulai setelah peralihan pemerintah,” kata Vida Paksowan kepada wartawan disela-sela kegiatan reuni akbar di RS Abepura, kamis siang.

Dijelaskan, Vida bahwa sebelumnya reuni akbar alumni RSUP pada 2017 itu sudah empat tahun lalu dan reuni ketiga diselenggarakan berdasarkan hasil kajian bersama.

“Lewat reuni ini kami harapkan bisa memberikan semangat dan membuat cara berpikir kita semakin baik,” ujarnya.

Sebagai senior kesehatan, Vida berpesan agar para penerus-penerus keperawatan maupun laboratorium bisa terus memajukan bidangnya masing-masing.

“Ada banyak harapan yang tentu saja pernah dilakukan untuk memajukan dunia kesehatan,” harapnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Abepura, Daisy C Urbinas menyampaikan, tujuan para alumni berkunjung yakni untuk melihat progres kemajuan di rumah sakit Abepura.

“Untuk itu kami sudah menayangkan profil rumah sakit,” katanya.

Selain itu, menurut Daisy, para alumni ini dulunya sekolah SPK, yang mana itu adalah pendidikan keperawatan yang sangat menjunjung tinggi nilai luhur Seorang perawat.

“Dulu itu bertipe asrama jadi yang kami kenal adalah mereka pendidikannya itu membentuk karakter yang luar biasa, sehingga nilai luhur perawat itulah yang dulu menjadi nilai jual sekali untuk para perawat di era SPK,” kata dokter Daisy C. Urbinas kepada wartawan di RSUD Abepura.

“Sehingga masyarakat waktu itu kita juga kecil kita begitu bangga seorang perawat dengan pekerjaannya yang luar biasa,” sambung Daisy.

Dikatakan, kedatangan para alumni senior ke rumah sakit Abepura tentunya sangat menginspirasi para perawat di era modern ini untuk kembali kepada fitrah perawat yang luhur. “Bagaimana menjaga marwah seorang perawat yang berkarakter,” tandasnya.

VER

as

You cannot copy content of this page