Koreri.com, Ambon – Meskipun peringatan HUT ke 78 TNI sudah dilaksanakan beberapa hari lalu, namun masih ada rangkaian kegiatan yang belum dilaksanakan.
Hari ini, TNI yang ada di wilayah Kota Ambon menggelar aksi bersih-bersih pantai dan sungai yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke 78 TNI.
Kegiatan pembersihan pantai dan sungai tersebut, dilakukan di empat titik yang ada di Kota Ambon yaitu, pantai Tapal Kuda, sungai Waai Batu Merah, sungai Galala JMP dan pantai Belakang Denzipur 5/CMG, Rabu (11/10/2023).
Selain dalam rangka memperingati HUT TNI, kegiatan karya bakti ini sebagai bentuk kepedulian TNI terhadap sampah yang ada di Kota Ambon dan upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan daerah pantai dan sungai, yang saat ini tercemar mikropalstik yang dapat merusak ekosistem.
Kegiatan pembersihan pantai dan sungai tersebut, melibatkan personil gabungan TNI, Polda, Dinas PUPR, Dinas Balai Wilayah Sungai, Dinas Lingkungan Hidup, Komunitas Peduli Lingkungan dan Masyarakat. Pelaksanaan karya bakti, diawali dengan apel bersama yang dipimpin oleh Aster Kasdam XVI/Pattimura Kolonel Inf Hasandi Lubis mewakili Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Syafrial, PSC., M.Tr.(Han)., bertempat di Makodam XVI/Pattimura.
“Kita harus menjaga lingkungan pantai dan sungai, dengan tidak membuang sampah ke aliran sungai hingga ke garis pantai, khususnya sampah yang proses penguraiannya membutuhkan waktu yang sangat panjang, seperti kaleng, sterofoam, plastik dan sejenisnya,” ungkap Pangdam dalam amanatnya yang dibacakan Aster Kasdam.
Menurut Pangdam, mencemari sungai hingga ke pantai tanpa kendali merupakan bentuk pelanggaran terhadap norma lingkungan hidup, yang dapat mengakibatkan bencana alam seperti, banjir dan tanah longsor, sehingga menimbulkan banyak korban.
Pelanggaran perusakan lingkungan hidup seperti itu, mungkin saja hanya dilakukan oleh segelintir orang, namun dampaknya dapat menyebabkan kerugian harta benda maupun jiwa serta penderitaan yang dialami oleh masyarakat secara keseluruhan.
“Oleh karenanya, kita harus menjadi pelaku aktif dalam budaya melindungi, mengelola lingkungan dan melestarikannya, dengan tidak berbuat kerusakan dan selalu membiasakan diri bersikap ramah terhadap lingkungan”, tutur Pangdam.
Selain itu, pengelolaan kelestarian lingkungan merupakan wujud tindakan pencegahan terhadap terjadinya perubahan dan kerusakan lingkungan, yang dapat membawa pengaruh negatif terhadap lingkungan maupun kehidupan manusia.
Diakhir sambutan, Pangdam menekankan agar, karya bakti pembersihan pantai dan sungai ini dilaksanakan dengan baik, penuh semangat sehingga mencapai hasil yang maksimal.
“Sampaikan pesan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah di pantai, laut maupun sungai, pisahkan sampah plastik dari sampah organik supaya memudahkan daur ulang sampah,” pungkasnya.
PDP-16