Koreri.com, Manokwari – Penjabat Gubernur Papua Barat yang diwakili Plh Sekda Dr. Yacob Fonataba menghadiri sekaligus membuka kegiatan Kick Off dan Diskusi Publik Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Untuk Pembangunan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Tahun 2023.
Giat tersebut bertempat di Hotel Aston Niu Manokwari, Rabu (8/11/2023).
Pj Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Plh Sekda mengatakan dalam era global, pembangunan perlu lebih mengedepankan aspek pemanfaatan iptek dan inovasi sebagai faktor pembentuk daya saing atau disebut dengan innovation-driven development.
Pertumbuhan pembangunan perlu digerakkan oleh strategi yang tidak saja semakin efisien, namun mengedepankan inovasi dengan mendayagunakan iptekin (innovation driven).
Kaitannya dengan itu, Pemerintah daerah memiliki tugas untuk membangun dan memperkuat Sistem Inovasi Daerah (SIDA) sebagai landasan kinerja pembangunan berbasis inovasi.
“SIDA merupakan kerangka membangun sinergi antar pihak Pemerintah daerah, swasta, perguruan tinggi, dan segenap pemangku kepentingan terkait dalam pendayagunaan iptek dan inovasi dalam pembangunan daerah,” ungkapnya.
Dikatakan Pj Gubernur, persoalan penting pembangunan di Papua Barat yang perlu mendapat perhatian khusus dan menjadi prioritas pembangunan daerah tahun 2023 dan 2024, meliputi penanggulangan kemiskinan; penguatan daya saing ekonomi daerah; peningkatan kualitas hidup dan daya saing SDM dalam rangka mendukung bonus demografi; pengelolaan SDA dan lingkungan hidup serta penanggulangan bencana.
Kemudian, perwujudan ketahanan pangan dan energi, pengurangan kesenjangan wilayah serta pemantapan tata kelola pemerintahan dan kondusivitas wilayah.
Berbagai persoalan pembangunan ini perlu menjadi arena kolaborasi dan koordinasi berbagai pihak secara inovatif.
“Guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berdikari berbasis innovation-driven development, maka perlu menata aktivitas kelitbangan yang mengarah pada upaya penataan kerangka kelembagaan inovasi pembangunan, penataan kerangka jejaring inovasi pembangunan, dan penataan kesumberdayaan inovasi pembangunan daerah,” sambungnya.
Dijelaskan Pj Gubernur, kebijakan penataan unsur SIDA Papua Barat berkaitan dengan tujuan menciptakan iklim daerah yang kondusif, khususnya bagi aktivitas pemerintahan, aktivitas ekonomi masyarakat pedesaan, dan dunia usaha perwujudan penguatan sistem inovasi daerah dilakukan melalui penataan daya dukung unsur organisasi, kerangka regulasi, dan internalisasi budaya inovasi.
Karena itu, perlu senantiasa meningkatkan komunikasi intensif antar pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota agar terwujud sinergi dan koordinasi penguatan SIDA Provinsi Papua Barat.
Dalam rangka penguatan SIDA Provinsi Papua Barat, penyelenggaraan inovasi daerah bertujuan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan peran serta masyarakat; dan peningkatan daya saing daerah.
Penguatan SIDA Provinsi Papua Barat dengan sinergitas kekuatan dunia usaha, pemerintah, masyarakat dan kalangan akademisi dengan sumber daya, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk fokus menghasilkan temuan dan inovasi yang aplikatif diharapkan dapat meningkatkan daya saing daerah di provinsi papua barat.
“Saya berharap kiranya Kick Off dan Diskusi Publik Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pembangunan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Tahun 2023 ini dapat mendorong pencapaian Papua Barat cerdas berkelanjutan dan dapat memberikan sumbangsih ide ide dan kontribusi besar bagi kemajuan dan kesejahtraan di provinsi yang kita cintai ini,” pungkasnya.
KENN