as
as

Ribuan Orang di Kota Sorong Terjangkit HIV, Begini Faktanya

IMG 20231203 WA0020

Koreri.com, Sorong – Tepat tanggal 1 Desember setiap tahunnya, diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia.

Seluruh dunia memperingati momen tersebut termasuk di Indonesia dan secara khusus di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.

as

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sorong bekerjasama dengan Dinas Kesehatan bersama beberapa LSM menggelar sejumlah kegiatan yang dipusatkan di di Taman DEO Sorong, Sabtu (2/12/2023).

Mulai dari sosialisasi tentang HIV/AIDS, sosialisasi stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV serta sosialisasi ketersediaan layanan dan pengobatan obat ARV. Turut pula dilakukan pemeriksaan tes HIV.

Sebelumnya dilakukan aksi bagi-bagi bunga, pita dan brosur pada beberapa titik lampu merah di kota Sorong serta ikut pawai Santa Claus.

Peringatan kali ini mengusung tema “Bergerak Bersama Komunitas Akhiri AIDS 2030”.

Sementara itu, dari data yang diperoleh jumlah penderita atau terjangkit HIV di Kota Sorong mencapai ribuan orang.

Berdasarkan data KPA Kota Sorong yang bersumber dari Dinkes setempat total warga yang terjangkit HIV mencapai 3500an orang. Angka itu terhitung hingga tahun 2023 ini.

“Sedangkan yang saat ini sedang menjalani pengobatan atau antiretroviral (ARV) sekitar 900an,” rinci Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kota Sorong Jenny Isir, SKM yang dikonfirmasi di sela-sela kegiatan peringatan Hari AIDS Sedunia, Sabtu (2/12/2023).

Dikatakan, rata-rata usia terjangkit HIV berkisar 20 – 29 tahun dan menjadi yang tertinggi di Kota Sorong.

“Kemudian usia 30 – 39 tahun dan 40 – 49 tahun. Ada juga yang bayi dibawah satu tahun,” tambahnya.

Meski demikian, Jenny mengingatkan bahwa penderita HIV masih dapat ditolong melalui pengobatan secara rutin.

“Jadi orang yang terjangkit HIV itu tidak langsung meninggal tapi ada obatnya. Memang tidak menyembuhkan tapi mengendalikan virusnya,” pungkasnya.

Untuk diketahui, penderita yang telah terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan berupa antiretroviral (ARV) yang bekerja untuk mencegah virus HIV menggandakan diri dan menghancurkan sel CD4.

Pengobatan ini dapat digunakan untuk ibu hamil agar mencegah penularan HIV ke janin.

Namun perlu diingat bahwa pengobatan ini harus dilakukan rutin dan diminum sesuai jadwal, di waktu yang sama setiap hari agar perkembangan virus dapat dikendalikan.

Selanjutnya, penularan HIV dapat dicegah melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1.Saling setia terhadap pasangan, hindari berganti-ganti pasangan

2.Hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik

3.Edukasi HIV yang benar mengenai cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, dapat membantu mencegah penularan HIV di masyarakat.

ZAN

as