Koreri.com, Jayapura – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua gandeng Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Jayawijaya (HMPJ), Jayapura Support Group (JSG), dan Misi Persaudaraan Indonesia (MPI) menggelar Sosialisasi dan Edukasi HIV AIDS bagi mahasiswa Jayawijaya.
Sosialisasi berlangsung di Asrama Nayak 1,2,3 dan Putri, Jalan Raya Tanah Hitam, Distrik Abepantai, Kota Jayapura, Papua Selasa (14//3/2023).
Kegiatan sosialisasi dan edukasi HIV/ AIDS berlangsung sekira pukul 16.00 – 19.10 WIT diikuti kurang lebih 50 orang mahasiswa Jayawijaya di kota studi Jayapura.
Plh Wakil Ketua Harian KPA Provinsi Papua, Meki Wetipo, mengatakan pelaksanaan sosialisasi dan edukasi ini bertujuan memberikan pemahaman tentang bahaya HIV/ AIDS di kalangan mahasiswa.
“Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemandirian masyarakat, khususnya Mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan dalam mencegah infeksi dan penularan HIV AIDS,” ujarnya.
Selain itu, kata Wetipo, kegiatan sosialisasi dan edukasi ini untuk menggerakkan kalangan mahasiswa untuk pentingnya secara aktif melakukan upaya pencegahan infeksi dan penularan HIV/ AIDS bagi diri dan lingkungannya.
“Meningkatkan penggerakan sumber daya dalam mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat di Papua,” katanya.
Dijelaskan, sosialisasi dan edukasi menjadi tema sentral pada kesempatan ini. Sosialisasi artinya, menyampaikan, memberitahukan, menginformasikan mengenai HIV AIDS. Sedangkan edukasi berarti suatu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang dalam upaya mendewasakan manusia.
“Maka sosialisasi dan edukasi HIV/ AIDS dapat diartikan sebagai perubahan sikap, perilaku, pola hidup kita setelah mendengarkan informasi mengenai penyakit ini,” kata Wetipo.
Dikatakan, Angka Prevalensi HIV/AIDS per Desember 2022 tercatat 50.502 dengan pembagian Laki-laki 23.590 dan Perempuan 26.822.
Untuk Kelompok umur, usia 25-49 paling tinggi yaitu 29.107 diiukuti dengan usia 20-24 pada angka 11.995.
Dari data komulatif diatas, urutan teratas terdapat di Nabire pada angka 9.287.
Sedangkan Kabupaten Jayawijaya pada urutan ke empat dengan jumlah kasus 6.883 setelah Kota Jayapura dan Mimika.
“Teknis mengenai cara penularan dan pencegahan akan disampaikan dalam sesi berikut oleh pemateri, pakar mengenai isu ini,” jelasnya.
Turut hadir, Sekertaris KPA Papua Ida Bagus Kade Suagama, Anggota Divisi Penanggulangan dr. Rian Itaar, Anggota Divisi Kesekretariatan, Staf KPA Papua Harry Ayomi, Firmansyah Madjid dan Anton Miosido, pimpinan JSG, ZR. Sitti Soltief, Amanda Wally (Direktur Eksekutif MPI) serta kurang lebih 50 orang mahasiswa Jayawijaya di Jayapura.
EHO