as
as

Di BTN Waitatiri, BMW Siap Bawa Maluku Setara dengan Provinsi Lain di Indonesia

BMW di BTN Waitatiri

Koreri.com, Ambon – Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Demokrat Dr. Michael Wattimena mengaku siap mengawal dan memperjuangkan aspirasi masyarakat di tingkat pusat jika dirinya terpilih pada Pemilu 14 Februari 2024 nanti.

Hal itu disampaikannya di hadapan ratusan pendukung baik itu dari relokasi warga Tial, Larike maupun BTN Waitatiri di lokasi lapangan BTN Waitatiri, Rabu malam (7/2/2024).

Pria yang akrab disapa BMW ini didampingi Caleg DPRD Provinsi Maluku Welem Wattimena Dapil Maluku Tengah dan rombongan.

Walaupun dirinya pernah menjadi anggota DPR RI dari dapil Papua Barat selama ini juga menjadi pimpinan Komisi V membidangi infrastruktur yang bermitra kerja dengan Kementerian PUPR, Perhubungan , dan PDT.

“Selama 8 tahun di Komisi V apa yang disampaikan tokoh masyarakat BTN Waitatiri awalnya saya sudah berbuat untuk Suli dan Waitatiri yakni normalisasi sungai Waitatiri. Itu bukan anggaran dari APBD provinsi maupun Kabupaten Maluku Tengah, tetapi itu aspirasi dirinya dari dana APBN yang diturunkan di Waitatiri untuk menjaga pengamanan sungai,” ungkapnya.

Tak hanya itu saja, BMW sudah berbuat selama 10 tahun menjadi anggota DPR RI, begitu juga pengaman pantai negeri Suli dan air bersih ini yang juga hasil perjuangannya di pusat.

Dia mengaku bukan menjadi anggota DPR RI dari dapil Maluku saja, tetapi sudah berjuang untuk Maluku.

“Sebagai mitra kerja di Komisi V memang secara politis saya dari dapil Papua Barat, tetapi secara biologis beta berasal dari Maluku dan lahir di Desa Itawaka Saparua Kabupaten Maluku Tengah. Namun demikian ini menjadi tanggung jawab moral untuk memperjuangkan Maluku walaupun berasal dari dapil Papua Barat,” aku BMW.

“Jadi tadi apa yang diragukan oleh tokoh masyarakat Waitatiri, mudah-mudahan, belum datang di sini saja sudah berbuat apalagi beta nanti dicalonkan dari Dapil Maluku pada tahun 2024 ini maka tidak ada lagi pembagian dapil politis dari Papua Barat dan dapil biologis dari Maluku, tetapi keduanya berasal dari Maluku,” tandasnya.

Mantan anggota DPR RI dapil Papua Barat ini menyebutkan Jika terpilih, dirinya akan memperjuangkan Maluku menjadi lebih baik dan setara dengan provinsi lain di Indonesia.

Ia kemudian menyinggung soal dua program yang sempat digadang-gadang bakal terealisasi namun kemudian tak pernah terwujud.

“Sayangnya dua program strategis kita yakni Maluku lumbung iklan nasional dan Ambon New Port Itu hilang begitu saja tanpa kesan dan pesan,” sesalnya.

Diakuinya, mulai dari 2021 hingga 2023 begitu banyak masyarakat Maluku euforia tentang dua program ini karena cocok dengan karakteristik provinsi ini.

Bayangkan saja, Maluku memiliki luasan wilayah 92,4 persen itu adalah laut sedangkan 7,6 persen adalah daratan. Sehingga LIN dan Ambon New Port semestinya ada di Maluku.

“Jika dua program ini di lakukan di Maluku maka akan menyerap tenaga kerja, ribuan orang. Karena LIN sudah dideklarasikan oleh pak SBY pada saat Sail Banda dulu dan ini diteruskan oleh pemerintahan Jokowi lebih mengimplementasikan dengan nama Ambon New Port,” sambungnya.

Rencana Ambon New Port adalah sebuah pelabuhan perikanan yang berskala ekspor ke luar negeri dan  industri perikanan Itu ada didalamnya supaya tidak lagi mendiklearkan sebagai produsen ikan lalu kirim ikan mentah keluar.

“Mestinya ada pengolahan/industri, sehingga anak -anak kita yang lulusan SMA, SMK, Perguruan tinggi bisa bekerja disitu. Karena ribuan tenaga kerja bisa dimanfaatkan di sini, tetapi apa sekarang? Tidak ada lagi,” bebernya.

Selain itu, kontribusi ikan nasional ada di perairan Maluku. Produsen ikan tuna kuning terbesar ada di 3 wilayah penangkapan ikan yakni Laut Aru 2 juta ton pertahun, Laut Banda 700 ribu ton pertahun dan laut Seram 600 ribu ton pertahun.

“Setiap tahun BPS keluarkan kita punya kemiskinan berada pada 4 besar, padahal kekayaan kita itu melimpah. Pemerintah pusat salahkan pemerintah daerah, bahkan sebaliknya pemerintah daerah salahkan pemerintah pusat kita sebagai masyarakat tanya kepada rumput yang bergoyang,” sindirnya.

Sementara itu, mewakili tokoh masyarakat BTN Waitatiri Batmanolin mengatakan tidak ada calon anggota DPRD Kabupaten, provinsi dan DPR RI yang datang mengunjungi wilayah mereka.

“Itu berarti BMW punya keterpanggilan untuk melihat kita yang ada di sini, jadi jangan kita salah pilih akhirnya. Selama 5 tahun kita menderita sejak menjabat sebagai Ketua RT 053 sampai sekarang tidak ada caleg yang punya perhatian di BTN Waitatiri,” tegasnya mengingatkan.

Untuk itu, Batmomolin menitipkan pesan buat BMW dan WW.

“Ketika kedua Bapak ini sudah menjadi anggota DPR RI maupun DPRD provinsi Maluku tolong pandanglah kami disini sebagai warga BTN Waitatiri. Kami sangat mencintai bapak berdua, sehingga malam ini kami membuka diri, hati untuk menerima bapak berdua,” pungkasnya.

RLS

as