Serang Kantor DPRD dan KPU Jayawijaya, 14 Simpatisan Caleg Diamankan

IMG 20240312 WA0048

Koreri.com, Jayapura – Ratusan simpatisan salah satu calon legislatif melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan yang bertugas mengamankan pleno rekapitulasi tingkat KPU Kabupaten di Kantor DPRD Jayawijaya, Papua Pegunungan, Senin (11/03/2024) pukul 02.30 Wit.

Kronologi penyerangan terjadi setelah pleno tingkat Kabupaten untuk Distrik Wame di skorsing.

Kemudian masyarakat yang berjumlah kurang lebih 200 orang memaksa masuk ke dalam kantor DPRD selanjutnya langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan panah, ketapel dan batu terhadap personil yang melakukan pengamanan.

Kapolres Jayawijaya, AKBP Heri Wibowo, S.IK saat dikonfirmasi menyatakan bahwa setelah penyerangan tersebut personil yang melaksanakan pengamanan langsung melakukan pembubaran dengan mengeluarkan tembakan peringatan serta gas air mata (flashball).

IMG 20240312 WA0049

“Beberapa barang bukti diamankan 5 bilah parang, 2 bilah pisau, 5 buah busur panah beserta 66 buah anak panah, 1 buah Ketapel, 1 unit SPM dengan merek Yamaha Vixion, 1 unit SPM dengan merek Honda Beat Street dan 1 unit SPM dengan merek Honda Revo,” kata Kapolres dalam keterangannya.

Usai massa berhasil dibubarkan, kata Kapolres, tiba-tiba terjadi lagi penyerangan oleh massa yang menggunakan 2 unit Ranmor R4 merek Mitsubishi Strada di Kantor KPU Jayawijaya namun berhasil diamankan oleh personil Polres Jayawijaya dan BKO Brimob yang melaksanakan pengamanan di Kantor KPU.

“Kami berhasil mengamankan 14 orang yang melakukan penyerangan di Kantor DPRD dan kembali hendak melakukan penyerangan di kantor KPU dengan inisial Pdt. JK (45), TE (19), YK (33), OK (30), PW (37), NW, EW (21), SW (23), HK, YW (18), HW (18) OW (47), MK (25) dan GW (35),” kata Kapolres.

Dari hasil pemeriksaan sementara massa merupakan kerabat dari salah satu Caleg dari Partai Garuda berinisial YW dan penyerangan tersebut merupakan perintah YW dengan sasaran utama adalah PPD Distrik Wame.

“Aksi penyerangan ini diduga karena salah satu Caleg tidak terima dengan hasil perolehan suara yang mana hasil suara yang diperoleh di lapangan berbeda dengan hasil pada saat pleno di Kabupaten dan ia mencurigai suara tersebut dialihkan ke Caleg lain,” ujarnya.

Kapolres menyatakan saat ini situasi sudah kembali kondusif, terkait kasus ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap 14 orang yang berhasil diamankan.

TIM