Koreri.com, Fef – Penjabat Bupati Tambrauw Engelbertus Kocu (EKO) komitmen meningkatkan ketahanan pangan demi mensejahterakan masyarakat di wilayah itu.
Selain itu, menjadikan kabupaten ini sebagai lumbung padi di Provinsi Papua Barat Daya (PBD).
Dan untuk mendukung program ketahanan pangan itu, Pemerintah setempat telah mengalokasikan anggaran Rp400-an juta dalam DPA Dinas Pertanian tahun anggaran 2024.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tambrauw Thomas Kofiaga menjelaskan bahwa, anggaran Ro400 juta lebih itu digunakan untuk pengadaan mesin pengolahan padi lokal di Yembun dan sejumlah wilayah di daerah itu.
“Kalau padi sawah kita fokus di Yembun, sedangkan padi tadah hujan ada di distrik Kebar Selatan, Kebar, Amberbaken dan Sausapor,” jelas Kadis Pertanian Thomas Kofiaga melalui telpon selulernya kepada media ini, Senin (13/5/2024).
Berkat tangan dingin Pj Bupati EKO, Pemda pada 2023 lalu sudah panen padi sawah di Distrik Yembun sebanyak 22 ton lebih. Hasil itu belum termasuk hasil padi tanda hujan pada beberapa distrik lainnya di Kabupaten Tambrauw.
Untuk mendorong pengolahan padi kedepan, Pemkab Tambrauw meminta bantuan dari Pemerintah Provinsi PBD melalui OPD terkait.
“Seperti sawah di Yembun itu butuh pengairan irigasi, jalan usaha tani kita minta bantuan dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dapat menganggarkan pada APBD di tahun berikutnya. Ya paling tidak bisa membantu kita di Pemkab Tambrauw,” tandasnya.
Kofiaga juga meminta perhatian Dinas PUPR Provinsi PBD untuk melihat ruas jalan masuk di lokasi sawah. Begitu juga jalan trans yang menghubungkan Fef – Miyah dengan ibu kota PBD karena akibat hujan menyebabkan terjadinya longsor.
“Tentu ini akan berpotensi menghambat para petani mengangkut hasil pertanian ke kota,” pungkasnya.
KENN