Koreri.com, Jayapura – Aksi saling serang antara dua kelompok masyarakat kembali terjadi di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Insiden tersebut berlangsung di kantor DPRD Nduga, Distrik Kenyam, Selasa (2/7/2024) pukul 11.20 WIT.
Perang suku antar dua kelompok itu kemudian mulai menyerang masyarakat pendatang hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Tiga orang dilaporkan meregang nyawa, salah satunya seorang Pendeta.
Adapun identitas korban yang sudah teridentifikasi, yaitu Marianus Gery (63) asal Alor, Kupang, NTT berprofesi sebagai Pendeta Gereja Geliad meninggal dunia akibat terkena sabetan parang di bagian pipi, leher, dada dan jari putus.
Korban lainnya atas nama Abraham Runga (51) asal Kp Deri, Kecamatan Sesean Toraja Utara beralamat di Belakang Pasar Keyambi.
Abraham yang berprofesi sebagai tukang bangunan itu meninggal dunia akibat terkena sabetan parang di bagian kepala belakang.
Sementara, satu warga lainnya juga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Namun identitas dan penyebabnya masih diselidiki Polres Nduga.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom, saat dikonfirmasi, Selasa (2/7/2024) membenarkan kejadian tersebut.
Kabid Humas mengatakan kejadian berawal pada Selasa (2/7/2024) sekitar pukul 11.45 WIT, dua kelompok tersebut melakukan aksi saling serang di depan rumah Sekda Kabupaten Nduga.
“Tidak berselang lama terdapat dua orang masyarakat pendatang dievakuasi setelah mendapatkan penyerangan dari kubu yang sedang bertikai,” ucap Kabid Humas.
Kabid Humas mengatakan kedua orang tersebut bernama Marianus Gery (63) selaku Pendeta Gereja Beliau yang mengalami luka bacok dileher dan jari putus dalam kondisi meninggal dunia di TKP dan Abraham Runga (51) yang mengalami luka bacok di kepala juga dalam kondisi meninggal dunia saat dirawat di RSUD Nduga.
“Aparat gabungan TNI-Polri langsung membawanya ke RSUD Kenyam guna penanganan medis lebih lanjut,” ungkapnya.
Saat ditelusuri kembali oleh tim, terdapat satu orang dalam keadaan meninggal dunia yang kini identitas dan penyebabnya masih diselidiki oleh Polres Nduga.
Sementara itu, Kapolres Nduga AKBP V.J Parapaga mengatakan personel menyita beberapa peralatan seperti alat perang busur dan panah dari kedua kelompok.
“Saat ini sejumlah personel disiagakan di lokasi untuk mengantisipasi kembali bentrokan dari kedua kelompok masyarakat tersebut,” tutur Kapolres Nduga.
RLS