Koreri.com, Ambon – Partisipasi masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di suatu wilayah.
Melalui partisipasi masyarakat, pembangunan dapat berjalan dengan lebih efektif karena kebutuhan dan aspirasi warga dapat terakomodasi dengan baik.
Selain itu, partisipasi masyarakat juga dapat meningkatkan tanggung jawab dan rasa memiliki warga terhadap pembangunan, khususnya infrastruktur jalan dan jembatan di Maluku yang menjadi fokus penanganan dari Balan Pelaksanaan Jalan dan Jembatan Nasional (BPJN) setempat.
Maka diharapkan, fungsi dan peran komponen masyarakat bisa dijalankan dengan baik.
Salah satu diantaranya adalah melakukan koordinasi dengan benar dan baik, sehingga informasi yang disampaikan kepada publik juga merupakan informasi yang sesuai dengan data dan fakta.
Provinsi Maluku sendiri, penanganan ruas jalan dan jembatan Nasional yang terbagi di dalam tiga Satuan Kerja (Satker) yakni Satker PJN Wilayah I, II dan III Provinsi Maluku terus memberikan kontribusi yang positif bagi Maluku.
Tak heran jika melalui BPJN Maluku, sejumlah Proyek Strategis Nasional yang bisa membantu 11 Kabupaten/Kota di provinsi ini yang tidak bisa tertangani dengan pembiayaan yang bersumber dari APBD.
Satker PJN Wilayah II Provinsi Maluku misalnya, merupakan Satker yang wilayah kerjanya meliputi wilayah Pulau Seram, punya kontribusi yang cukup besar bagi pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan Kota Ambon dengan dua kabupaten lainnya.
Bayangkan saja, ada ruas jalan dan jembatan yang menjadi andalah satu-satunya masyarakat sebagai penghubung transportasi dan juga mobilisasi kebutuhan pokok sehingga menjadi fokus penanganan yang ekstra cepat dari BPJN Maluku jika ada kendala secara teknis.
Ambil misal Jembatan Wae Kawanua yang ambruk beberapa waktu lalu akibat bencana alam, jika ditangani Pemerintah daerah setempat, maka dipastikan akan mengalami kesulitan karena kurangnya biaya dan juga kendala lainnya.
Namun, Toce Leuwol, ST. MT selaku Kasatker PJN Wilayah II Provinsi Maluku adalah sosok selalu siap dan sigap serta kerja cepat pasca ambruknya Jembatan Wae kawanua tersebut.
Untuk itu, Kepala BPJN Maluku, S. Bambang Widyarta dengan tegas menepis berbagai tuduhan atas kinerja Leuwol yang disebut menjadi “Anak Emas” dan juga ada “Like and Dislike”.
Menurut Bambang, terkait laporan tidak benar yang di muat di salah satu media online lokal di Maluku, yang menyebutkan, Kepala BPJN Maluku S. Bambang Widyarta memperbolehkan sistem like dan dislike di kantor BPJN Maluku terhadap bawahannya adalah sesuatu yang tidak benar.
Pasalnya, tugas masing-masing satker sudah sesuai mekanisme yang berlaku.
“Kami sudah melakukan pengawasan terhadap kerja jalan dan jembatan sudah sesuai dengan tupoksi, setelah itu kami melakukan rapat untuk membahas kinerja masing-masing satker,” ungkapnya kepada awak media.
Lanjut Bambang, soal promosi jabatan di lingkup BPJN Maluku itu selalu didasarkan pada prosedur dan mempertimbangkan sejumlah ketentuan. Dan siapa saja yang dipromosikan adalah mereka yang sudah memenuhi prosedur dan kriteria tersebut.
“Tidak ada aturan pemberian gelar kepada bawahan, karena semua pegawai sama dimata hukum,” tegasnya menanggapi soal kabar adanya anak emas dari orang nomor satu di BPJN Maluku.
“Itu sama sekali tidak mendasar,” cetusnya.
Promosi Leuwol selaku Kasatker PJN Wilayah II Provinsi Maluku sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pegawai yang dipromosikan adalah mereka yang telah berpengalaman dan memiliki SDM.
Masih menurut Bambang, Leuwol layak menduduki jabatan Kasatker PJN Wilayah II Provinsi Maluku karena memenuhi kriteria, dan memiliki segudang pengalaman, juga kerja cepat dan tepat sasaran.
Salah satu contoh adalah kerusakan parah pada jembatan Wai Kawanua di Pulau Seram beberapa waktu lalu yang berhasil diatasi dengan cepat oleh Leuwol dan stafnya di lapangan.
Kerusakan parah pada jembatan itu beberapa waktu lalu yang disebabkan oleh banjir.
“Pak Leuwol sangat cepat mengatasinya dengan terjun langsung, dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganannya,” pungkas Bambang.
RLS