Koreri.com, Bintuni – Matret Kokop merupakan sosok yang sangat rendah hati dan selalu menunjukkan gaya hidup yang sederhana.
Sikapnya yang ramah kepada siapa saja membuat Wakil Bupati Teluk Bintuni ini sangat dihormati berbagai kalangan khususnya Tokoh Agama.
Dalam kesehariannya, Matret Kokop menunjukkan kepribadiannya sebagai Anak Asli Tujuh Suku, yang sangat konsisten merawat filosofi Agama Keluarga sebagai warisan leluhur.
Salah satu buktinya, Matret Kokop yang notabene adalah seorang Muslim yang taat, begitu dihargai umat Kristen khususnya Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua di lingkup Klasis Teluk Bintuni.
Dimata Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw, seorang Matret Kokop adalah sosok yang sangat akrab, sangat bersahabat, pekerja keras dan tidak pernah mengeluh.
“Saya dan beliau, ibaratnya seperti pasangan suami istri. Jadi saya tidak pernah membatasi kewenangan beliau, kecuali secara aturan harus Bupati,” beber Bupati Pit Kasihiw, dalam video yang beredar beberapa waktu lalu.
Sikapnya yang sangat bersahaja, Bupati mengungkap, sudah menganggap Matret Kokop sebagai seorang kakak, bukan lagi sebagai wakilnya.
“Beliau itu seorang kakak yang baik, seorang yang taat beribadah, seorang yang tidak pernah menyinggung orang lain, tidak menyakiti siapapun. Itu yang saya pahami sepanjang bersama-sama dengan beliau,” beber Petrus Kasihiw.
Bupati menuturkan, jelang akhir masa jabatan sebagai Kepala Daerah, dirinya bersama Matret Kokop sudah membicarakan soal masa depan. Dimana, Bupati mempersilahkan Matret Kokop untuk menentukan pilihannya.
“Dalam arti, ingin terjun lagi ke kancah Pilkada atau tidak. Itu pilihan beliau,” ujarnya.
Tetapi kata Bupati, ada pertimbangan lain sebagai saran, bahwa jabatan sebagai Bupati dan Wakil Bupati belum selesai.
Sehingga,pertimbangan-pertimbangan ini dikembalikan kepada Matret Kokop untuk memilih.
“Yang mana, yang menurut beliau terbaik, saya tidak pernah memaksakan,” sambungnya.
Menyoal tudingan Partai NasDem penyebab gagalnya Matret Kokop dan Ronal Isir ke ajang Pilkada, disebabkan tidak memberikan dukungan kepada Matret Kokop merupakan isu sesat.
Bupati yang juga kader Partai NasDem ini menjelaskan, pihaknya dalam mendukung hingga mengusung pasangan calon di Pilkada mempunyai mekanisme sendiri.
Dimana, proses penjaringan figur calon dilakukan dari tingkat DPD, DPW hingga DPP Partai NasDem. Dan itu dilakukan, mengikuti mekanisme dan prosedur yang diatur dalam AD/ART partai.
“Semua proses sudah berjalan sampai di Pusat. Tugas DPD Partai NasDem Teluk Bintuni itu akan melewati satu jenjang lagi, harus berkoordinasi dan mendapat restu dari Ketua DPW. Sampai nanti keputusan terakhir ada di DPP. Jadi proses itu berjalan,” paparnya.
Meski demikian, Bupati Teluk Bintuni dua periode itu menilai, dengan mundurnya Matret Kokop dan Ronal Isir dari kontestasi Pilkada Teluk Bintuni 2024, bukan menjadi akhir dari perjalanan hidup seorang Matret Kokop.
“Kita tidak melihat itu sebagai satu persoalan bahwa ini akhir dari segala-galanya. Tidak! Sebagai orang beriman, kita percaya bahwa mungkin ada hikmat lain yang bisa kita ambil,” pungkas Bupati.
TIM