as
as
as

Modus Kumpul KTP-KK Terjadi di Mimika, Polisi Diminta Turun Tangan

Ilustrasi Massa Bayaran
Foto Ilustrasi

Koreri.com, Timika – Sejumlah warga Mimika didatangi oknum tertentu yang meminta KTP dan Kartu Keluarga (KK) selama tiga bulan terakhir ini.

Bahkan tak tanggung-tanggung, warga yang memberikan KTP dan KK mendapat sejumlah imbalan uang.

as

Meskipun dilakukan secara masif, namun modus para oknum tersebut tidak terkuak ke publik.

Salah seorang ibu rumah tangga di Jalan Cenderawasih sebut saja mama Rangga mengaku pada pekan lalu didatangi seorang pria yang meminta KTP dan KK.

“Mereka bilang untuk dukung si itu (nama Paslon). Kalau kami kasih katanya nanti dikasih uang,” bebernya.

Namun Mama Rangga menolak dengan alasan itu bukan figur pilihannya.

Pengakuan serupa disampaikan beberapa warga lain yang sudah terlanjur memberikan KTP dan KK mereka.

Kabarnya, pengumpulan KTP dan KK dilakukan untuk tujuan mobilisasi massa saat pencoblosan di hari H tanggal 27 November 2024 mendatang.

“Nanti mereka siapkan massa. Nah, orang-orang yang mereka siapkan nanti yang datang ke TPS coblos gunakan KTP dan KK yang sudah dikumpulkan,” ujar sumber terpercaya kepada media ini, Senin (23/9/2024).

Menurutnya, Polres Mimika harus segera melakukan penyelidikan untuk menghentikan niat busuk yang mencederai pesta demokrasi ini.

“Polisi harus hentikan, bila perlu tangkap tangan. Untuk paslon-paslon harus perkuat saksi di TPS, karena nanti massa bayaran yang gunakan KTP dan KK milik warga ini yang akan disebarkan ke TPS-TPS,” sambungnya.

Sumber mengaku mendapat informasi jika aksi ini dilakukan sebagai upaya pengulangan strategi saat pemilihan legislatif lalu.

“Mereka saat Pileg sukses gunakan cara ini. Nah, tim-tim yang dulu kerja saat Pileg mereka kerahkan untuk kumpul KTP dan KK sekarang, mereka mau pakai cara itu lagi,” paparnya.

Sumber yang meminta namanya tidak disebutkan itu memastikan hari H pencoblosan akan ada massa siluman yang sengaja dikerahkan untuk mendatangi semua TPS di Mimika.

“Demokrasi kita hancur kalau ini dibiarkan. Polisi harus tangkap tangan, usut dan diskualifikasi calon yang menempuh cara-cara kotor seperti ini,” tegasnya.

TIM

as