Koreri.com, Timika – Masyarakat Mimika diajak untuk tidak memilih figur yang mengkampanyekan politik identitas pada Pilkada 2024.
Ajakan itu disampaikan Herman Gafur selaku Dewan Pembina Forum Komunikasi Mubaligh-Imam dan Guru Ngaji (FKMIGN) Mimika.
“Kalau ada kandidat tertentu yang mengkampanyekan dan mendorong bahwa memilih itu harus berdasarkan kesamaan identitas, maka saya ingin sampaikan bahwa figur tersebut tidak layak dipilih menjadi pemimpin,” tegasnya saat deklarasi FKMIGN untuk mendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Mimika nomor urut 1 Johannes Rettob – Emanuel Kemong (JOEL) di Hotel Horison Ultima Timika, Sabtu (2/10/2024).
Herman menegaskan, Mimika adalah kabupaten yang sangat heterogen terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan antargolongan. Karena itu harus dipimpin oleh pemimpin yang memiliki semangat eme neme yuaware (bersatu bersaudara membangun).
“Mimika tidak bisa di kotak-kotakkan, sudah diletakkan keberagaman kita dalam kerangka Eme Neme Yuaware yang berarti bersatu bersaudara membangun,” tandas Herman.
Karena itu, menurut dia, dibutuhkan pemimpin yang memiliki visi dan misi yang jelas, pemimpin yang peduli dengan semua golongan, berintegritas dan dekat dengan masyarakatnya.
“Kabupaten ini memiliki toleransi yang tinggi sehinga kita harus memilih figur yang tepat untuk menjaga keberagaman dan toleransi yang sudah dijaga dengan baik selama ini. Dan kita mengamini bahwa figur yang tepat itu ada di JOEL,” pungkas Herman Gafur.
TIM