Koreri.com, Bintuni – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Teluk Bintuni resmi menggelar Debat Publik kedua bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) Kali Kodok, Distrik Bintuni, Sabtu (9/11/2024).
Salah satu dari pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni yang tampil dalam debat tersebut yaitu Daniel Asmorom – Alimudin Baedu.
Debat publik yang disiarkan langsung Kompas TV ini, menjadi ajang bagi paslon nomor urut dua ini untuk menyampaikan visi, misi, dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh kandidat lainnya.
Meski debat berjalan lancar, pasangan calon dengan jargon DAMAI ini kemudian menyoroti kinerja KPU Teluk Bintuni selaku penyelenggara debat.
“Kami pasangan DAMAI mengucap syukur dan terterima kasih dalam debat kedua ini bisa berjalan dengan baik dan lancar,” aku Calon Bupati Daniel Asmorom kepada awak media seusai debat, Sabtu (9/11/2024).
Kendati demikian, Cabup nomor urut dua ini menyampaikan ketidakpusannya sekaligus menyoroti secara khusus indikasi keberpihakan KPU Teluk Bintuni kepada paslon lainnya.
Bahkan fakta itu terjadi dalam dua kali debat meski telah diajukan keberatan ke lembaga penyelenggara setempat.
“Ada satu hal yang kami tidak terima dan kami sementara ajukkan keberatan. Itu tidak bisa ditulis, yaitu di debat pertama kami tidak diberi kesempatan untuk Wakil Bupati DAMAI menanyakan kepada Bupati dan Wakil Bupati dari pasangan yang lain,” bebernya.
Dan kemudian hal yang sama juga kembali berulang di debat yang kedua.
“Jadi kami tidak puas meskipun kami sudah menyampaikan keberatan tapi tidak ditanggapi. Jadi bagi kami debat ini biarlah masyarakat yang menilai hasilnya seperti apa, publik yang menilai semua dan tinggal memberi penilaian. Semoga bisa berguna untuk pencoblosan 27 November nanti,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Calon Wakil Bupati nomor urut dua Alimudin Baedu.
Menurutnya, debat ini merupakan bagian dari edukasi atau pendidikan bagi seluruh rakyat Teluk Bintuni untuk melihat secara langsung bagaimana para calon Bupati dan calon Wakil Bupati menyampaikan ide, gagasan, visi misi, program program yang akan dilaksanakan setelah terpilih.
Meski demikian, ia juga mengaku kecewa karena indikasi keberpihakan KPU Teluk Bintuni ke paslon tertentu saat berlangsung debat publik.
“Maksudnya sesuai dengan arahan sebelum dilakukan debat, moderator atau peninjau kegiatan menyampaikan bahwa akan ada sesion tanya jawab antara Bupati dan Wakil Bupati semua calon.
Tapi yang terjadi, hanya paslon tertentu saja yang bertanya kepada kami DAMAI, sementara kami tidak diberi kesempatan itu bertanya kepada paslon lain,” sesalnya.
“Namun saya kira kekecewaan ini tidak perlu kita bawa kemana-mana tapi ini sebuah poin yang harus kita lihat secara bersama bahwa aspek-aspek demokrasi dalam Pilkada ini harus menjadi perhatian. Karena apa? Debat ini menjadi sarana dan wadah di masyarakat Teluk Bintuni untuk mendapat informasi yang lebih luas tentang bagaimana seorang calon baik Bupati dan wakil bupati menyampaikan visi misi, gagasan program hingga terobosan-terobosan,” urainya.
Yang paling penting, tegas Alimudin, seluruh tahapan bisa berjalan dengan baik dan pihak DAMAI juga tidak melakukan protes-protes yang membuat terganggu pelaksanaan debat kedua ini.
“Namun ini menjadi perhatian bersama sehingga kami dari paslon nomor dua telah mencatat bagian-bagian tertentu dari pelaksanaan debat ini dan ini juga menjadi evaluasi bagi penyelenggara agar tidak lagi terjadi seperti ini,” imbuhnya.
Alimudin menambahkan bahwa saat ini akan memasuki tahapan-tahapan terakhir.
“Saya kira jika semua telah berjalan dengan baik sesuai ketentuan, dengan lancar, karena kita semua ingin menciptakan sebuah situasi yang aman, situasi yang tertib dan baik sehingga pertarungan di dalam Pilkada ini bukan ajang adu kehebatan tapi ini menjadi sebuah edukasi politik bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Teluk Bintuni,” tambahnya.
Sekali lagi Alimudin menegaskan tidak ada maksud apa-apa dari penyampaian Calon Bupati Daniel Asmorom.
“Ini sebagai sebuah evaluasi atau sebuah pembatas dan mudah-mudahan itu menjadi perhatian sehingga kita lebih hati-hati. Karena apa? Kalau kami tidak bisa menahan diri, maka tentu akan memberikan dampak buruk terhadap pelaksanaan Pilkada. Tapi syukur karena kita menganut slogan DAMAI yaitu damai di hati, damai di masyarakat. Dan debat hari ini berjalan lancar, aman, serta tertib sesuai dengan harapan kita bahwa tidak ada gangguan-gangguan. Ini menjadi harapan semua pihak terutama pihak keamanan,” tandasnya.
Diakhir pernyataannya, Alimudin mewakili paslon DAMAI menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga debat kedua ini berlangsung sukses.
KENN