Koreri.com, Saumlaki – Anggota Polsek Selaru masih menunggu respons dari Pemerintah Daerah Kepulauan Tanimbar terkait bantuan pemulihan handphone (Hp) mereka yang rusak setelah insiden tenggelam di perairan antara Adaut dan Pulau Nuyanat pada 1 Oktober 2024 lalu.
Informasi yang diperoleh Koreri.com, Jumat (31/1/2025) menyebutkan peristiwa itu terjadi saat para personel polisi ini dalam perjalanan untuk menolong sejumlah turis Darwin – Saumlaki yang hendak berlayar balik ke Darwin.
Kala itu, informasi awal menyebutkan bahwa sekoci karet kapal tersebut diduga dipotong oleh warga Adaut.
Kemudian, para turis itu melaporkan ke Kedutaan Besar Australia di Jakarta yang kemudian meneruskan informasi ke Saumlaki.
Mengingat kasus ini menyangkut warga asing, maka tim yang terdiri dari Kapolsek Selaru, Anggota Koramil, Pos AL dan Syahbandar bergerak cepat ke lokasi TKP di Pulau Nuyanat.
Mereka harus bertindak cepat dalam penanganannya.
Naasnya sebelum mencapai TKP, tim mengalami musibah ketika longboat yang mereka tumpangi terbalik akibat gelombang tinggi.
Beruntung, tim menggunakan dua longboat sehingga mereka bisa diselamatkan satu longboat lainnya.
Saat mereka tiba disana dan melakukan pengecekan, ternyata sekoci karet itu lepas dengan sendirinya dan bukan ulah warga Adaut.
Dalam insiden ini, tujuh unit handphone mengalami kerusakan terdiri dari lima unit Android dan dua unit iPhone, milik anggota Polsek Selaru, Koramil, Posal, dan Syahbandar.
Informasi lainnya yang diterima Koreri.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Tanimbar sebelumnya meminta dokumentasi dan KTP para personel sebagai bagian dari proses administrasi.
Namun hingga kini, belum ada tindak lanjut terkait permohonan bantuan tersebut.
Tim masih menunggu kejelasan dari pihak berwenang.
NKTan