Koreri.com, Ambon – Anggota Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku Tengah Frans J. Picarima kembali menuai kecaman.
Hal itu menyusul pernyataannya di salah satu media online di Kota Masohi belum lama ini yang menuding penanganan jembatan Wai Kawanua di Kecamatan Tehoru oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Maluku terlihat ngawur dan asal jadi.
Picarima bahkan mengklaim pihak BPJN Maluku seharusnya mempertimbangkan rencana penanganan lebih serius dengan perencanaan yang lebih matang.
Akibat pernyataannya itu, sejumlah kalangan langsung merespon.
Kali ini, giliran Ketua Anak Seram Bersatu (ASB) Provinsi Maluku Josyes Do Santos Walalayo.
“Seharusnya saudara Picarima ini mengeluarkan sebuah pernyataan ke media harusnya lebih dulu memiliki data yang valid dan sesuai dengan realita maupun kenyataan di lapangan bukan mengeluarkan pernyataan semaunya yang bersangkutan,” kecamnya ketika menghubungi media ini, Minggu (2/6/2024).
Menurut Walalayo, pernyataan Picarima ini dinilainya hanya mencari sensasi di masyarakat.
Pasalnya, saat ini yang bersangkutan sementara berproses untuk mencalonkan diri sebagai Bakal calon Wakil Bupati Maluku Tengah.
“Pernyataan yang bersangkutan sebenarnya sedang menampar wajah Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah sebagai pihak yang membangun jembatan Wai Kawanua dari 2006 – 2019. Karena dari perencanaan awal sampai pembangunan itu, menjadi kerjaan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Maluku Tengah bukan BPJN Maluku,” herannya.
Dan seharusnya lagi, Dinas PU Malteng saat itu sudah harus memikirkan dengan matang dikarenakan aliran air sungai Wai Kawanua itu kalau banjir sangat deras dan bahkan meluap.
Walalayo juga menyampaikan rasa herannya atas pernyataan ngawur Picarima tersebut.
“Seharusnya yang bersangkutan wajib berterima kasih kepada BPJN maupun Balai Sungai sebab mereka melanjutkan atau menambal pekerjaan yang telah di kerjakan oleh Pemerintah Maluku Tengah yang kemudian mengalami kerusakan,” bebernya.
Untuk itu, pemuda asal negeri Hatu Kecamatan Tehoru ini mengingatkan Picarima untuk lebih pandai lagi dalam pengeluaran pernyataan.
“Jangan mencari sensasi dengan pernyataan yang tidak berbobot di atas kegagalan dari pekerjaan oleh Pemerintah Maluku Tengah sendiri,” kecam Walalayo.
Perlu diketahui, Jembatan Kawanua dibangun oleh Dinas PU Maluku Tengah dari tahun 2006 hingga 2019. Setelah rampung, aset jembatan tersebut diserahkan ke pihak BPJN pada tahun 2020 karena ruas jalan itu masuk dalam jalan nasional.
JFL