Koreri.com, Biak – Temu Raya Persatuan Pria (Peria) yang digelar Gereja Pentakosta di Papua (GPDP) dalam rangka Jubelium ke 50 tahun selain sejumlah arahan dan ibadah KKR juga digelar diskusi panel bertempat di GOR Biak, Kamis (17/10/2024).
Diskusi panel dihadiri Ketua Sinode GPDP, pendiri GPDP serta sejumlah pembicara lainnya.
Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) GPDP Pdt. Yehuda Buinei, S.Th ketika dikonfirmasi menjelaskan, informasi seputar diskusi panel ini bertujuan untuk menyongsong Jubelium ke-50 tahun.
Maka BPD Provinsi Papua melaksanakan kegiatan tersebut untuk lebih dalam dan lebih memahami seluruh aspirasi yang selama ini terpendam di seluruh kalangan Peria GPDP se-Provinsi Papua.
“Tujuan diskusi panel adalah pimpinan-pimpinan Gereja Pentakosta di Papua bertanggung jawab terhadap lembaga gereja ini sehingga dapat menampung semua masukan-masukan atau inspirasi yang dimunculkan oleh berbagai macam pendapat di kalangan peserta bertujuan menampung aspirasi, pendapat, saran, usul untuk nantinya akan dibawa ke musim sidang di tahun depan,” urainya.
Sekaligus, lanjut Pdt. Yehuda, dapat mempersiapkan gereja ini dengan strategi pelayanan ke depan, dalam mempersiapkan Jubelium yang kedua di periode yang akan datang.
Tahun 2025 adalah agenda nasional untuk GPDP secara keseluruhan yang akan dilaksanakan baik sidang sinode dan sidang-sidang daerah dari 6 provinsi yang ada di Papua bahkan juga sidang-sidang klasis yang akan berlangsung di seluruh tanah Papua.
Kaitannya dengan itu, klasis-klasis yang ada di Provinsi Papua diminta untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan.
“Sebagai pimpinan daerah tentu membutuhkan data dan informasi langsung lewat media yang kami sediakan dalam diskusi panel ini. Sehingga kami juga punya data untuk dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi penyelenggaraan sidang-sidang kami akan datang,” tuturnya.
Bukan cuma itu, pimpinan GPDP akan coba membawa gereja ini dalam sebuah publikasi secara nasional. Sebab gereja ini juga perlu diketahui oleh seluruh Indonesia bahwa di tanah Papua ada gereja yang berpusat di Provinsi Papua.
Namun pelayanannya sampai ke Pulau Batam dan sekitarnya, di Indonesia dimana cabang-cabang yang telah dibuat.
“Kami rindu Papua menjadi cikal bakal, menjadi contoh dalam semua kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan,” tandasnya.
Lagi dikatakan, maka dengan demikian atas nama pimpinan gereja Pantekosta di Papua Ketua Majelis daerah atau ketua badan pekerja daerah memberikan respon yang positif bagi semua para penanya bahkan penulis yang luar biasa walaupun penuh kritikan, tantangan tapi yang tahu untuk kebaikan gereja maka kami harus menghadapi tantangan itu.
“Saya percaya melalui peristiwa atau kegiatan diskusi panel ini akan sangat berpengaruh untuk perubahan-perubahan pelayanan kami di tahun-tahun berikutnya,” tukas Pdt. Yehuda.
HDK