Anggota DPR RI Serahkan Bantuan Tanaman Produktif bagi Petani di Maluku

Saadiah Uluputty Beri Bantuan Tanaman Produktif

Koreri.com, Ambon – Anggota Komisi IV DPR RI Saadiah Uluputty menyerahkan bantuan tanaman produktif kepada petani di Maluku.

Bantuan tersebut diserahkan kepada petani tanaman perkebunan.

“Bantuan anakan pala, cengkeh, dan kelapa sebagai bagian dari perjuangan yang saya suarakan di Raker Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian dan Kehutanan. Dari perjuangan ini alokasi bibit benih pala, cengkih dan kelapa dianggarkan dari dana APBN untuk Maluku,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Koreri.com, Sabtu (1/2/2025).

Dari alokasi usulan ini, melalui DIPA Kementrian pertanian dan kehutanan, masyarakat berhak mengakses bibit benih yang dialokasikan untuk ditanam di lahan-lahan pertanian mereka.

Luas kawasan hutan di Maluku diperkirakan mencapai 3,9 juta hektar. Luas ini setara dengan 72,34 % dari luas daratan Maluku. Sementara luas tanaman perkebunan pala di hutan dan perkebunan masih potensial untuk ditanami.

Dari 2020 hingga 2024, data BPS mempublish bahwa Maluku dan Maluku Utara sebagai provinsi penghasil pala terbesar di Indonesia.

Di 2023, sebanyak 14,8 ton pala dan cengkeh dari Maluku diekspor ke Belanda. Kemudian September 2023, 17 ton pala dari Maluku dikirim ke Surabaya untuk didistribusikan ke pasar Cina.

“Karena itu, Maluku sebagai endemik pala harus terus dikembangkan dengan menata dari hulu hingga ke hilirnya,” imbuh Saadiah.

Saadiah Uluputty Bantuan Tanaman Produktie2Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pala di Maluku, antara lain Meningkatkan kualitas dan mutu pala, Menggunakan bibit unggul klonal, Meningkatkan pengetahuan petani tentang Good Agricultural Practices (GAP) dan Meningkatkan pendapatan petani melalui pasca panen.

“Beberapa aspirasi yang selalu disampaikan masyarakat dan petani kepada saya agar terus menyuarakan pala, cengkeh dan kelapa ini dalam perjuangan di parlemen,” sambungnya.

Saadiah menambahkan, persiapan bibit berkualitas menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Dimana bibit unggul telah disertifikasi oleh Balai Besar Ambon sebelum ditetapkan.

“Biasanya Kementerian Kehutanan ataupun Pertanian bekerjasama dengan BSIP Ambon untuk menyiapkan bibit dan benih bibit baik pala, cengkeh maupun kelapa,” tambahnya.

Sebelumnya pada 2024 lalu, melalui Kementerian Kehutanan juga disiapkan 50 ribu bibit tanaman produktif baik pala maupun cengkeh.

“Program ini merupakan bagian dari upaya bersama Kementerian Pertanian dan Anggota Komisi IV DPR RI untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta mendorong diversifikasi ekonomi sektor pertanian,” cetusnya.

Ditegaskan Saadiah, Pala, Cengkeh, Kelapa harus menjadi komoditas unggulan Maluku.

“Maluku ini tanah rempah yang dicari sejak zaman dahulu. Maka anugerah ini harus dijaga sebagai karunia terbesar bagi Maluku. Emas hijaunya Maluku untuk memberikan nilai tambah ekonomi masyarakat Maluku. Semoga Allah SWT meridhoi usaha kita semua,” pungkasnya.

RLS