Datangi Kantor Kadin Papua, Ini Tuntutan Koperasi Nelayan OAP

Koperasi Nelayan papua Mandiri
Kumpulan masyarakat yang tergabung Koperasi Nelayan Papua Mandiri mendatangi kantor KADIN Provinsi Papua saat melakukan aksi damai menyampaikan asipirasi terkait nasib mereka di Kota Jayapura, Senin (19/4/2021)/Foto: Seo Balubun

Koreri.com, Jayapura – Koperasi Nelayan Papua Mandiri mendatangi kantor Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Papua melakukan aksi demo damai menyampaikan asipirasi terkait nasib mereka di Kota Jayapura.

Ketua Koperasi Nelayan Papua Mandiri, Amos K. Woru, mengatakan tujuan pihaknya datang ke Kadin Papua guna menyampaikan beberapa hal menyangkut nelayan orang asli Papua.

“Selama ini kita lihat bahwa kurangnya perhatian pemerintah terhadap nelayan orang asli Papua selama otonomi khusus berjalan 20 tahun ini. Tidak ada dampak yang signifikan kepada kami nelayan OAP,” nilainya.

Salah satu yang menjadi keluhan Amos soal pemasaran.

“Koperasi ini sudah berjalan tiga tahun, kita kelola ikan tuna namun kendala kami yang pertama itu soal pemasaran karena setiap nelayan menangkap ikan dengan jumlah yang banyak bisa 3 sampai 5 ton kadang nilai market mereka rendah. Ini beda jauh dengan saudara – saudara kita Nusantara,” keluhnya.

Melalui koperasi, pihaknya berharap aspirasi seluruh nelayan OAP itu ada dalam wadah ini sekaligus bisa menyampaikannya kepada pihak terkait seperti Dinas Perikanan Provinsi Papua.

Nelayan, lanjut Amos, mengusulkan pembangunan penampungan ikan dan armada untuk nelayan OAP supaya hasil mereka setelah ditangkap dari laut langsung ditampung pada penampungan dan kirim ke market atau pasar yang sudah ditentukan.

“Karena selama ini itu tidak ada, sehingga kami nelayan terkendala,” bebernya.

Yang kedua, tekan Amos, juga terkait bagaimana menembusi pasar luar negeri.

Dia mengaku sudah koordinasi dengan pihak UMKM Provinsi Papua yang kemudian ditindaklanjuti tanggal 8 Maret 2021, diadakan rapat bersama dengan PT Garuda, Imigrasi, Karantina, Bank Indonesia dan Dinas Perikanan.

Amos K
Ketua Koperasi Nelayan Papua Mandiri Amos K. Waru saat memberikan pernyataan pers / Foto : Seo Balubun

“Saya sudah sampaikan beberapa hal kendala hasil produksi nelayan supaya diperhatikan, dan hasil tangkapan nelayan dari laut ini dikelola secara baik bahkan di jual sampai luar negeri. Kalau bisa ikan tuna dari Jayapura dijual sampai luar negeri karena di pasar nasional harganya paling rendah,” tekannya.

Karena kendala paling utama adalah masalah harga ikan tuna di pasar nasional sehingga membuat nelayan malas ke laut menangkap ikan.

“Oleh sebab itu tujuan kami datang ke Kadin Papua ini adalah untuk menyampaikan beberapa hal. Dan Kadin ini organisasi nasional yang bisa membangun mitra dengan dinas terkait dalam hal ini Dinas Perikanan dan Dinas Koperasi UMKM, itu harapan kami,” harapnya.

Amos juga menyampaikan usulan untuk pengadaan beberapa armada dan penampungan ikan oleh dinas terkait kepada nelayan-nelayan orang asli Papua seperti dalam  pertemuan dengan Komisi II DPRP bersama Dinas Perikanan setempat.

“Tapi ternyata dalam program ini yang sudah kita usulkan dari tahun 2020 bahkan tahun 2021 tidak dianggarkan dalam APBD Provinsi Papua. Itu yang membuat saya kecewa. Oleh sebab itu kami nelayan OAP datang ke KADIN untuk bisa membangun komunikasi dengan dinas terkait dan DPRP supaya ada perhatian kepada nelayan orang asli Papua,” desaknya.

Amos juga menyampaikan harapannya menyikapi transisi kepemimpinan dari yang lama ke baru sehingga ada perhatian kepada nelayan OAP.

“Dengan ketua yang baru, saya harapkan ada perhatian kepada nelayan OAP,” pungkasnya.

SEO