Koreri.com, Ambon – Yayasan Anak Bangsa (YAB) siap menepati janjinya menyalurkan bantuan bagi warga masyarakat di kawasan Indonesia Timur.
Penyaluran yang diklaim berasal dari 6 negara pendonor ini akan segera dilaksanakan pasca launching program yayasan yang dijadwalkan akan berlangsung di Jakarta pada 20 Oktober mendatang.
Ke 6 negara tersebut yakni Amerika Serikat, Australia, Perancis, Korea Selatan, Singapura dan Thailand yang mendonor atas nama negara.
Hal itu disampaikan Sekretaris Wilayah Indonesia Timur Lamberth W. Miru dalam pernyataannya di Ambon, Rabu (9/10/2019).
“Jadi, pertemuan hari ini dalam rangka persiapan dan finalisasi keberangkatan tim dari Kota Ambon ke Jakarta dalam mengikuti kegiatan bersama dengan pimpinan YAB dan enam negara pendonor juga Pemerintah pusat sekaligus meresmikan dan melaunching kegiatan YAB secara resmi di Indonesia,” terangnya.
Hingga saat ini, proses persiapan acara launching hingga saat ini terus berjalan bahkan dipastikan pihak Polda Metro Jaya telah siap memback-up kegiatan dimaksud.
“Sebenarnya 29 Juli kemarin sudah dilaksanakan launching tetapi karena berpapasan dengan kegiatan Menteri Keuangan. Kemudian Ketua YAB mendapat surat dari Menteri Pan-RAB terkait dengan penundaan kegiatan YAB untuk beberapa waktu kedepan. Dan waktu yang telah ditentukan oleh pemerintah yaitu 20 Oktober 2019,” urai Miru.
Launching tersebut juga menandai dimulainya tugas dan tanggung jawab YAB dalam misi dan programnya terkhusus di wilayah Indonesia Timur.
Salah satunya terkait dengan akan direalisasikannya pemberian bantuan uang tunai senilai Rp15 juta kepada masyarakat yang diwajibkan memenuhi sejumlah persyaratan.
“Bantuan diberikan kepada satu keluarga secara menyeluruh, dalam arti tidak memandang dia itu pegawai negeri atau pensiunan. Janda maupun duda juga termasuk dalam kategori itu. Yang penting semua yang ada dalam lingkungan wilayah Republik Indonesia,” sambungnya.
Kategori yang berikut adalah para lansia yang tidak pernah menikah, dan terhitung beban hidupnya kedepan menjadi tanggungan orang lain.
“Anak-anak yatim piatu bukan per keluarga tapi per anak. Misalnya kalau anaknya 5 orang masing-masing anak itu mendapatkan Rp15 juta perorang,” rincinya.
Miru mengharapkan para kepala desa bukan hanya di Maluku saja tapi di seluruh wilayah Indonesia Timur termasuk yang mendapat bantuan.
“Maluku memang yang menjadi embrio dimulai kegiatan ini akan tetapi ditujukan bagi seluruh wilayah Indonesia timur yang meliputi 171 kabupaten/kota. Makanya kami harapkan dari kepala-kepala desa/lurah ini jangan pernah ada yang mengabaikan warganya yang sudah diidentifikasi sebagai orang-orang yang berhak sesuai dengan 4 kategori diatas,” imbuhnya.
Miru juga menjelaskan, persyaratan untuk bantuan ini hanya KK dan KTP. Karena, menurutnya, ini bukan bantuan yang diberikan Pemerintah Indonesia sehingga harus berstandarisasi ukuran keluarga miskin.
“Bantuan ini lewat sebuah kajian yang dilakukan oleh lembaga ini dan mengategorikan masyarakat yang berada di wilayah 11 provinsi di Indonesia Timur sebagai daerah yang warganya memiliki taraf hidup yang rendah,” jelasnya.
Miru menegaskan pula bahwa YAB bergerak di bidang kemanusiaan dan program yang sama juga dilakukan pada beberapa negara lainnya selain Indonesia.
“Jadi, YAB bukan hanya melakukan kegiatan di Indonesia tetapi juga menyalurkan bantuan di negara lain khusus yang penduduknya memiliki taraf hidup yang masih rendah atau miskin. Dan harus kita sadari bahwa ini lembaga asing sehingga otomatis pintu masuknya lewat Pemerintah pusat dan instansi terkait lainnya,” tegasnya.
Olehnya itu, Miru pada kesempatan itu meminta oknum atau pihak tertentu yang suka membodohi masyarakat dengan berita bohong atau hoaks untuk tidak lagi melakukan aksinya.
“Hentikan itu, berdosa itu! Kalau hal yang benar harus katakan benar bukan hal benar dikatakan salah atau ilegal dan segala macam. YAB sudah terdaftar resmi di Kementerian Hukum dan HAM sejak 12 Maret 2012 dan sejak saat itu langsung dilakukan sosialisasi,” tukasnya.
Direncanakan selain Maluku, beberapa provinsi lainnya juga akan mendapat bantuan seperti Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Sulaweai Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, NTT, dan Bali.
YAB mengusung motto “Jadikanlah Dirimu Berkat Bagi Orang Lain”.
BKL