Koreri.com (28/12) – Alkohol secara resmi diumumkan sebagai pemicu kanker berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh American Society of Clinical Oncology (ASCO).
Dalam episode Good Morning America beberapa waktu lalu, Dr. Jennifer Ashton mengatakan “untuk pertama kalinya beberapa dokter ahli kanker terkemuka di Amerika Serikat membuat pernyataan itu untuk memberikan peringatan bahwa alkohol adalah karsinogen, sebuah zat penyebab penyakit kanker.
Sebuah fakta tentang konsumpsi alkohol dapat meningkatkan peluang orang terdiagnosa kanker tidak muncul sebagai hal yang mengherankan pada dunia medis saat ini.
Sebenarnya di AS, sudah diketahui sejak lama bahwa alkohol bisa memicu kanker namun kepedulian publik begitu rendah.
Sebagai contoh, tenggorokan aktor Michael Douglas yang terdiagnosa kanker akibat kebiasaannya mengkonsumsi alkohol.
Selain jangkauan berita yang tidak memadai, survei yang dilakukan oleh ASCO menunjukan bahwa warga di AS tidak mengerti bahwa konsumsi alkohol memiliki ancaman bagi kesehatan mereka.
Berdasarkan survei yang dilakukan itu, dari sebanyak 4.000 partisipan dewasa, 30 persen orang Amerika memahami bahwa alkohol dapat memicu kanker.
Kebanyakan partisipan survei dapat mengidentifikasi faktor lain penyebab kanker seperti penggunaan tembakau, sinar matahari, namun gagal mengidentifikasi alkohol.
Menurut penelitian yang dilakukan, alkohol meningkatkan resiko terjadinya beberapa jenis kanker.
“Alkohol berasosiasi dengan kanker oropharyngeal dan larynx, esophageal, hepatocellular carcinoma, payudara dan usus,” menurut penelitian yang dilakukan.
Ditambahkan juga bahwa terbukti secara jelas alkohol juga merupakan penyebab kanker hati.
Penelitian tentang alkohol itu juga mengutip hasil riset pada tahun 2012 yang mengungkap bahwa 5.8 persen kanker yang berakhir kematian, penyebabnya adalah karena konsumsi alkohol.
“Semakin sering seseorang mengkonsumsi alkohol, pada jangka waktu yang cukup lama, resiko terkena kanker akan meningkat, terutama kanker di bagian kepala dan leher,” kata penelitian itu.
Walau anda hanya mengkonsumsi bir, anggur, tegukan tequila atau beberapa martini, resikonya tetap sama yakni kanker.
Apabila berhubungan dengan alkohol, hal itu jelas tidak baik bagi kesehatan anda, namun yang memegang peranan penting adalah kuantitas yang kita konsumsi.
ASCO telah gencar melakukan edukasi karena sebenarnya kanker bisa dicegah.
Kanker yang berhubungan dengan alkohol bukanlah akibat masalah genetis yang merupakan penyakit bawaan dari orang tua kita, tetapi terkait masalah pola konsumsi alkohol dalam konteks ini.
Anda dapat mengendalikan jumlah yang diminum agar terhindar dari resiko penyakit mematikan itu.
Lebih baik lagi jika anda tidak mengkonsumsinya sama sekali.
Penelitian itu menyarankan, “mereka yang tidak minum alkohol saat ini seharusnya tidak mulai mencoba dengan alasan apapun.”
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa dengan mengkonsumsi satu atau beberapa gelas alkohol per hari dapat meningkatkan resiko sel carcinoma squamous pada esophagus, kanker oropharyngeal dan kanker payudara.
Setiap jenis minuman beralkohol yang anda konsumsi memiliki jumlah presentasi alkohol yang berbeda-beda.
Menurut Dr. Ashton, terkadang kita berpikir bahwa ukuran gelas yang kita konsumsi sangat kecil jadi seharusnya tidak menjadi masalah, namun ternyata perbedaan presentasi kadar bisa sangat menipu kita.
Nah sekarang anda telah mengetahui bahaya mengkonsumsi alkohol.
Jadilah cerdas dan pentingkan keselamatan anda.
Minumlah dengan cara-cara yang lebih bertanggung-jawab, sebaliknya jangan memulai atau hindari untuk tidak mengkonsumsinya sama sekali bagi mereka yang belum pernah mencobanya.
ARD
Sumber: David Snell | familyshare.com