as
as

Peran Gereja Dibutuhkan Untuk Rubah Moral Generasi Muda Pegaf

WhatsApp Image 2021 07 11 at 20.14.48
Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor,S.IP (Batik Kuning) bersama panitia pelaksana KKR dan Seminar MD GPKAI Jemaat Pniel Indabri, Pegunungan Arfak, Minggu (11/7/2021).(Foto : Istimewa)

Koreri.com, Manokwari– Gereja diminta berperan aktif dalam merubah moral generasi muda penerus di Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) untuk tidak bergantung pada minuman keras (Miras), yang berakibat pada tindakan kekerasan, pembunuhan, perzinahan dan pelanggaran pidana lainnya.

“Untuk mengubah karakter jemaat terutama generasi muda di Kabupaten Pegunungan Arfak ini, juga merupakan tugas gereja karena peranan melihat kondisi generasi muda di Pegaf buka n pemerintah saja,”Kata Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor,S.IP saat menghadiri KKR dan Seminar yang diselenggarakan Majelis Daerah Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (MD GPKAI) Jemaaf Pniel Indabri, Pegaf, Minggu (11/7/2021).

Menurut Wonggor, pemerintah bisa membantu dengan mengalokasikan anggaran namun pembinaan iman merupakan tugas dan peran gereja untuk menyelamatkan umat Tuhan kembali kepada jalan kebenaran alias tidak terjerumus dengan minuman keras yang merupakan akar persoalan.

Wonggor minta kepada pihak gereja untuk mendorong kepada pemerintah Pegaf agar minuman keras tidak boleh masuk di daerah ini, karena sangat merusak mental anak-anak muda papua.

“Di sini tidak boleh ada minuman keras, jangan ada hal-hal yang bertentangan dengan amanat gereja, dalam Alkitab dan juga larangan dari pemerintah itulah peranan gereja, salah satunya hari ini kegiatan KKR dan Seminar,” jelas mantan anggota DPRD Kabupaten Pegaf itu.

Legislator muda Papua Barat ini mengungkapkan bahwa kegiatan KKR dan Seminar ini rutin dilaksanakan sekali dalam setahun, karena sudah menjadi program tahun majelis daerah GPKAI di wilayah ini.

Sementara itu Sekretaris panitia pelaksana KKR dan Seminar Nokodemus Ayok mengatakan tujuan dilaksanakan kegiatan KKR dan Seminar ini untuk menjangkau jiwa anak-anak muda yang masih sudah konsumsi miras dan tindak criminal lainnya supaya mereka bertobat.

“Kalau mereka tidak sadar untuk bertobat maka pasti mengganggu kamtibmas di masyarakat, berkaitan dengan adat istiadat kemudian hal ini berkaitan juga dengan dosa sehingga perlu diselamatkan, ini tujuan kami” kata Nikodemus.

Kegiatan KKR dan Seminar yang berlangsung selama lima hari ini melibatkan lima ratus hingga tujuh ratus pemuda sebagai peserta dari jemaat sekitar. Ayok berharap dari kegiatan KKR dan Seminar akan menghasilkan kehidupan yang nyata dalam kehidupan anak muda Pegunungan Afrak.

KENN

as