Koreri.com, Ambon (1/11) – Gubernur Maluku Ir. Said Assagaff melantik 2 Kepala Daerah terpilih di wilayah itu yang berlangsung di lantai 7 kantor Gubernur setempat, Rabu (31/10/2018).
Masing-masing Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara Muhammad Thaher Hanubun – Petrus Beruatwarin yang menggantikan Anderias Rentanubun dan Yunus Serang.
Serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tual, Adam Rahayaan – Usman Tamnge.
Pelantikan M. Thaher Hanubun mengacu pada SK Mendagri RI No 131.81 – 7825 Tahun 2018 tentang Pengangkatan Bupati Maluku Tenggara.
Kemudian, pelantikan Petrus Beruatwarin mengacu pada SK Pengangkatan No. 132.82 – 7826 Tahun 2018 tentang pengangkatan Wakil Bupati Maluku Tenggara.
Sementara pelantikan Adam Rahayaan mengacu pada SK Nomor 131.81 – 5962 Tahun 2018 tentang pengangkatan Wali Kota Tual. Dan pelantikan Usman Tamnge mengacu pada SK Nomor 132.81 – 5963 Tahun 2018 tentang Pengangkatan Wakil Wali Kota Tual.
Dalam sambutannya, Gubernur mengharapkan kedua pemimpin baru menyatukan perbedaan yang sempat terjadi saat Pilkada lalu.
“Saya berharap kedua pasangan bersikap bijak terhadap fenomena sosial politik dimana ketika dalam ajang Pilikada saudara adalah pasangan calonnya partai politik namun sejak sekarang setelah pelantikan ini, saudara-saudara adalah kepala daerah dan wakil kepala daerah milik masyarakat Maluku Tenggara, dan Kota Tual,” cetusnya.
Kondisi terpolarisasinya para elit maupun masyarakat akar rumput pada blok-blok kepentingan yang saling berseberangan harus segera di hapus dari ingatan publik dan dilupakan untuk seterusnya mari tinggalkan friksi dan perbedaan tersebut.
“Karena kini saya ada “satu kepentingan” yaitu kepentingan untuk membangun daerah yang lebih maju demi kesejahteraan masyarakat,” kata Gubernur.
Lanjutnya, Kabupaten Malra dan Kota Tual adalah dua daerah otonom yang punya kedekatan khusus, baik itu kedekatan batas daerah, mobilitas masyarakat sehari0hari, sampai dengan kedekatan hubungan kekeluargaan maupun adat budaya.
“Kedekatan dan kemiripan yang dimiliki mesti di lihat sebagai sebuah potensi dan kekuatan besar, yang harus digerakan secara sinergis guna mendorong kecepatan pembangunan. Dimana diibaratkan masalah pembangunan adalah sebuah batu besar yang harus di angkat, maka batu besar itu akan lebih mudah, diangkat oleh dua orang basudara, dari pada hanya satu orang saja,” lanjut Gubernur.
Terlebih lagi falsafah hidup Ain Ni Ain, Maren, atau pun falsafah orang tua Manut Ain Mehe Ni Tilur, Vuut Ain Mehe Ni Ngifun yang intinya tentang hidup bersama sebagai sebuah kekuatan sosial kultural yang harus di kelola secara benar.
“Saya ingin berpesan kepada pemimpin kedua daerah untuk mulai berproses mewujudkan kerja sama kerja sama antar daerah yang saling menguntungkan pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, transportasi, pembangunan, infrakstruktur, pertanian perikanan dan lain lain,” dorongnya.
Potensi yang ada di suatu daerah mungkin tidak ada di daerah lain, begitu pula sebaliknya sehingga kebutuhan saling melengkapi dan memperdayakan adalah kunci sukses bersama kedua basudara yang hidup diatas bumi Larvul Ngabal ini.
Gubernur pada kesempatan itu juga memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada saudara Anderias Rentanubun dan Yunus Serang untuk karya kepimimpinan selama 10 tahun di Kabupaten Malra.
“Demikian pula saudara Abdul Hamid Rahayaan selaku Wakil Wali Kota Tual, terima kasih yang sama juga saya sampaikan kepada istri dan anak anak serta keluarga masing masing,” tukasnya.
Pantauan media ini, sejumlah pejabat Provinsi maupun Kabupaten/Kota hadir dalam momen pelantikan ini yang telah berjalan ama dan lancar.
CPS