as
as

Inflasi Kota Jayapura dan Merauke Relatif Terkendali

Kepala BPS Provinsi Papua, Drs. Simon Sapary (tengah) saat rilis berita resmi statistik Bulan Januari di kantor BPS Papua, Jumat (1/2/2019)
Kepala BPS Provinsi Papua, Drs. Simon Sapary (tengah) saat rilis berita resmi statistik Bulan Januari di kantor BPS Papua, Jumat (1/2/2019)

Koreri.com, Jayapura (2/2) – Badan Pusat Statistik Provinsi Papua menilai bahwa berdasarkan pantauan inflasi month to month memberikan sinyal bahwa capaian inflasi di Kota Jayapura dan Merauke relatif terkendali.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua, Drs. Simon Sapary, mengatakan hasil inflasi year on year menunjukan bahwa Pemerintah perlu menjaga stabilitas harga kedepan agar capaian inflasi berada pada kisaran target yang telah ditentukan sebesar 3,5+1 persen.

“Pemerintah perlu mewaspadai terhadap gejolak harga pada beberapa komoditas yang mudah bergejolak dan memiliki peranan konsumsi dominan di masyarakat, terutama sepuluh komoditas penyumbang inflasi di masing – masing wilayah,” kata Simon Sapary dalam berita resmi statistik bulan Januari di kantor BPS Papua, Jumat (1/2/2019).

BPS juga merilis beberapa komoditas lain yang menyebabkan terjadi inflasi di Kota Jayapura pada bulan Januari 2019 dimana kenaikan harga ikan ekor kuning dengan andil sebesar 0,148 persen jadi pemicu inflasi di Kota Jayapura selama bulan Januari 2019 sebesar 0,26 persen.

“Upah tukang mandor dengan andil 0,108 persen, bawang merah 0,061 persen, daging sapi 0,042 persen, biaya pengiriman barang 0,042 yang ikut mempengaruhi inflasi Kota Jayapura,” kata Simon Sapary

Secara umum, inflasi Kota Jayapura masih di dominasi oleh pengaruh kenaikan harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang memberikan andil 0,20 persen terhadap total inflasi di Kota Jayapura.

Lebih lanjut, di Kota Jayapura inflasi tahun berjalan Januari 2019 mencapai 0,26 persen. “Pencapaian ini lebih tinggin dibandingkan 2018 yang sebesar -1,12 persen,” ujarnya.

Selain itu, inflasi year on year Januari 2019 sebesar 8,19 persen dan relatif lebih tinggi dibandingkan Januari 2018 sebesar 1,14 persen.

Adapun di Merauke inflasi tahun berjalan Januari 2019 mencapai -0,01 persen. Pencapaian ini lebih rendah dibandingkan 2018 yang sebesar 0,85 persen.

“Inflasi year on year Januari 2019 sebesar 4,51 persen dn relatif tinggi dibandingkan Januari 2018 sebesar 1,08 persen,” katanya.

Sementara itu, di Merauke selama Januari 2019 terjadi deflasi sebesar 0,01 persen.

“Deflasi ini cenderung lebih rendah dibandingkan kondisi bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 1,09 persen,” jelas Sapary.

Secara umum deflasi di dominasi oleh pengaruh penurunan harga pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang memberikan andil sebesar 0,26 persen untuk menahan laju inflasi di Merauke.

“Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau juga memberikan andil inflasi yang dominan dengan sumbangan sebesar 0,27 persen terhadap laju inflasi di Merauke,” tukasnya.

VDM

as