as
as

Terancam Dibunuh, Caleg Demokrat KKT Polisikan Oknum Penyelenggara

Ilustrasi Pengaduan
Ilustrasi Pengaduan

Koreri.com, Saumlaki – Calon Legislatif (Caleg) Partai Demokrat Kabupaten Kepulauan Tanimbar asal Daerah Pemilihan 2 meliputi wilayah Selaru – Wermaktian, JKR bakal polisikan oknum penyelenggara Pemilu setempat.

Richard Seralurin, sang oknum penyelenggara yang disebutkan menjabat Sekretaris PPK Wermaktian diduga telah menghasut warga Desa Rumahsalut di pulau Seira untuk menghabisi nyawa JKR.

Kepada media ini di Saumlaki, JKR menyampaikan kronologis kejadian, dimana nyawanya terancam dihabisi malam itu.

“Kemarin (22/4/19) saya berangkat ke Seira, kira-kira pukul 19.00 WIT saya tiba disana dan kebetulan ada ibadah malam, saya juga tidak tahu jika ada jadwal ibadah,” ungkapnya.

JKR memgaku kenal dengan Pendeta setempat, Dave Lopulalan.

“Saya masuk ke pastori, lalu saya telpon anak mantu (sepupu, red) ES datang menemani saya dan kebetulan juga kondisi mati lampu,” tuturnya.

Lanjut JKR, sambil menunggu lampu menyala, dirinya bersama Pdt. Dave menikmati minum kopi.

“Bapak Pendeta pulang dari gereja, jadi saya dan beliau minum kopi sambil menunggu rekapan suara tingkat kecamatan, tiba-tiba ada suara ribut dari bawah rumah berlantai 2 itu. Waktu itu saya hanya mendengar dan tidak turun untuk menanggapi. Jika saya turun tanggapi, pasti akan lebih ribut lagi,” sambungnya.

Padahal maksud kedatangan JRK adalah untuk mengikuti proses rekapitulasi suara tingkat kecamatan di Seira.

Ia mengaku ingin menyaksikan langsung proses rekapitulasi untuk memastikan total suara yang dia peroleh berdasarkan riil count versi penyelenggara pemilu. Namun keinginan JRK itu dihalang-halangi oleh Sekcam.

Beberapa saksi mata yang sempat hadir memberikan kesaksiannya.

Mereka menuturkan, Sekcam telah menghasut warganya agar mengepung rumah pendeta dan tak membiarkan JKR keluar.

“Jaga dia, supaya tidak usah keluar. Kalau kalah, kalah saja. Tidak boleh datang bikin masalah” ujar Saksi ES (34) meniru ucapan Sekcam.

Tak tanggung-tanggung menyusul suara ancaman dari kelompok tersebut untuk menghilangkan nyawa JKR yang adalah suami ketua Klasis Tanimbar Selatan Ny. Lenny Rangkoratat Bakarbessy.

“Jaga dia, kalau dia keluar, bila perlu kepala menyangkal badan sekali (memenggal, red),” kata saksi MS (33) menirukan suara ancaman dari seorang pria yang tak di kenal.

Saksi MS bercerita, kalimat ancaman tersebut belum diketahui secara pasti keluar dari mulut siapa karena malam itu terjadi pemadaman lampu listrik.

MS pun menjamin ada saksi lain yang kenal secara jelas suara yang datang dari luar rumah Pastori itu.

Para saksi meragukan netralitas Sekcam karena sebagai PNS atau sekretaris Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) harusnya bersikap netral kepada semua caleg termasuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga masyarakat.

Namun tak seperti yang di harapkan, Seralurin malah memimpin beberapa warga dan mendatangi JKR di kediaman Pendeta (Pastori) dengan ancaman dan hasutan.

Terhadap ancaman Seralurin Cs, JRK berencana mendatangi Polres Maluku Tenggara Barat (MTB), Rabu (24/4/2019) untuk melaporkan ulah orang nomor 2 di kecamatan Wermaktian itu.

Bahkan JRK menyatakan bakal melaporkan perbuatan Sekcam Seralurin kepada Bupati Kepulauan Tanimbar untuk diproses sesuai ketentuan yang berlaku.

Informasi lain yang diperoleh media ini bahwa Sekcam Seralurin memiliki hubungan saudara dengan salah seorang Caleg dari Partai Demokrat.

Kuat dugaan, langkah yang dilakukan sang Sekcam itu untuk menghalangi JRK agar tidak perlu mengikuti proses rekapitulasi sehingga mempermudah strategi dalam menguntungkan saudaranya Sekcam yang hanya memiliki selisih suara tipis dengan JRK.

Hingga berita ini dimuat, media belum berhasil meminta keterangan dari Seralurin.

LSM

as