Koreri.com – Seekor paus putih yang dicurigai dilatih oleh Pasukan Khusus Angkatan Laut Rusia dibebaskan dari pakaian khusus yang dikenakan padanya di wilayah utara Norwegia.
Paus jenis beluga itu pertama kali terlihat pada minggu lalu di perairan Finnmark, sebuah perairan yang berada di wilayah paling utara Norwegia dan berdekatan dengan perbatasan Rusia.
“Kita waktu itu akan melepas jaring ketika tiba-tiba melihat seekor ikan paus berenang di sekeliling perahu kami,” ujar seorang nelayan bernama Joar Hesten kepada media NRK.
Sang nelayan mengatakan bahwa paus itu memandangi mereka beberapa kali, dan mereka melihatnya menggunakan sebuah pakaian kusus (harness) yang beberapa kali digesekan sang paus ke lambung kapal mereka agar bisa terbebas dari badannya.
Setelah beberapa kali percobaan pertolongan yang gagal oleh Direkorat Perikanan Norwegia, Hesten akhirnya berhasil membantu paus itu untuk terbebas dari harness yang dikenakan padanya pada Jumat (26/4).
Hesten yang menggunakan peralatan bantuan keselamatan ditemani oleh seorang staf dari Direktorat tersebut masuk ke dalam perairan dingin dekat dengan Rolfsoya dan mencoba melepaskan harness yang dipasangkan pada mamalia itu.
“Ketika berada di dalam air, beluga itu mendekat kepada saya dan saya berhasil untuk menjangkaunya serta melepaskan harness itu,” ujarnya kepada Media NRK.
Sang nelayan berhasil mengamankan harness yang memiliki label ‘Peralatan dari St. Petersburg (Rusia)’.
“Ini bukanlah apa yang dikerjakan oleh para ilmuwan di Norwegia. Kita menduga bahwa kemungkinan besar beluga itu berasal dari Rusia,” ujar Audun Rikardsen, seorang professor di Departemen Artik dan Biologi Kelautan Universitas Tromso.
Kita tahu bahwa Rusia memiliki penangkaran paus dan beberapa mamalia itu juga dilepas ke lautan dan sering terlihat memantau perahu-perahu yang lalu lalang.
Para peneliti Rusia yang dikontak oleh Rikardsen mengatakan bahwa kemungkinan bersar beluga itu milik Angkatan Laut Rusia yang berada di Murmask dan harness yang dipasangkan ke badan hewan tersebut adalah untuk dudukan kamera atau instrument militer lainnya.
Seperti diketahui, baik Amerika Serikat maupun Rusia melakukan pelatihan beberapa mamalia seperti paus, lumba-lumba, singa laut dan juga anjing laut selama masa Perang Dingin, Perang Vietnam dan Perang Irak.
Hewan-hewan itu dilatih untuk mendeteksi keberadaan musuh, melindungi pangkalan militer termasuk melakukan tindakan penyelamatan-penyelamatan tertentu dari dasar laut.
Silahkan lihat videonya di link aslinya.
ARD
Sumber: Independent.co.uk