Koreri.com, Jayapura – Bintara Polri leting 32 Laksamana Niscala Danadyaksa (LND) Polda Papua tahun 2008 menggelar Trauma Healing ala Santa Claus dengan membawa kado Natal bagi anak – anak di Kota dan Kabupaten Jayapura pasca kerusuhan Agustus dan September lalu.
Ketua panitia, Brigpol Daniel Rumpaidus menjelaskan pelaksanaan kegiatan ini dengan menyambangi rumah warga di Kota dan Kabupaten Jayapura merupakan satu agenda leting 32 Bintara Polda Papua mengingat beberapa waktu lalu telah terjadi kerusuhan yang cukup membuat traumatik di masyarakat.
“Jadi, kegiatan ini merupakan inisiatif kami setelah melihat beberapa kejadian di kota dan kabupaten Jayapura. Selain itu, dapat dibilang bukti nyata bahwa kami Polisi ada dan hadir untuk masyarakat terlebih khusus bagi anak-anak pasca kerusuhan untuk memberikan rasa aman dan nyaman,” ungkapnya kepada wartawan di Jayapura, Minggu (8/12/2019).
Dikatakan, kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, 8 – 9 Desember di tiga kabupaten sekaligus. Bahkan di beberapa daerah pun menggelar hal serupa.
“Hari pertama kami menyambangi beberapa rumah di Kabupaten Jayapura hingga Kota Jayapura, sementara hari keduanya kami jadwalkan ke Kabupaten Keerom. Leting kami juga yang di daerah lainnya melaksanakan giat yang sama dan menjadi agenda kami tahun ini,” jelas Daniel.
Menurutnya, trauma healing yang digelar dapat memberikan warna tersendiri akan kehadiran polisi di tengah masyarakat yang dapat dicontohi rekan-rekan lainnya.
“Saya harap bukan hanya kami yang melaksanakan kegiatan ini, melainkan rekan-rekan lainnya juga, apalagi momentum Natal ini cukup baik untuk saling memberi dan melengkapi. Belum lagi tugas polisi sebagaimana pada umumnya yakni hadir untuk masyarakat,” sambungnya.
Pria asal Biak Numfor ini pun menghimbau kepada seluruh masyarakat di Papua untuk saling bergandengan tangan menjaga kamtibmas tetap aman kondusif, mengingat keamanan dan kenyamanan merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya tugas aparat keamanan.
“Desember ini merupakan bulan suci, oleh karena itu saya ajak semua elemen masyarakat untuk saling harga-menghargai, saling bergandengan tangan dan salin menjaga toleransi satu sama lainnya, karena keamanan, kenyamanan dan kedamaian itu kuncinya pada diri kita masing-masing,” ajaknya.
Daniel pun kembali menegaskan kepada masyarakat agar bijak dalam menanggapi isu-isu yang belum tentu ada kebenarannya melalui media sosial serta tidak mudah untuk terprovokasi yang nantinya dapat mengganggu stabilitas keamanan.
“Ini jelang Natal, mari kita jaga bersama keamanan yang ada saat ini dan bijaklah dalam menanggapi hal-hal di media sosial yang dapat memecahbelahkan persatuan yang telah terjalin selama ini,” tukasnya.
VDM