TGPF Intan Jaya Gunakan Rompi dan Helm Anti Peluru

Koreri.com, Jayapura – Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penembakan di Intan Jaya, Papua diharuskan menggunakan rompi dan hem anti peluru.

Hal tersebut disampaikan Ketua Tim TGPF  Benny Mamoto, dari Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (10/10/2020).

“Seluruh anggota TGPF yang bertugas di Intan Jaya diharuskan menggunakan rompi dan helm anti peluru,” akuinya.

Tujuannya untuk memastikan agar semua anggota tim selamat dari serangan yang bisa mengancam jiwa mereka.

“Jadi, kami menggunakan rompi dan helm anti peluru karena ini daerah berbahaya. Kita tidak pernah tahu kapan dan dari mana serangan akan datang, dan itu sudah menjadi SOP di daerah konflik seperti ini,” cetus Benny.

Pernyataan ini sekaligus menanggapi pihak-pihak tertentu yang menyamakan tim investigasi ini dengan kombatan.

“Kalau tim ini bagian dari kombatan, buktinya yang tertembak adalah adalah Pak Bambang, anggota TGPF yang adalah warga sipil, dosen dan peneliti dari UGM Yogyakarta,” tegasnya.

Selama berada di Sugapa, Intan Jaya, anggota TGPF dijaga secara ketat untuk menghindari berbagai kemungkinan yang bisa mengancam keselamatan jiwa mereka.

Setelah peristiwa penembakan terhadap Bambang Purwoko dan satu anggota TNI yang mendampingi mereka hari Jumat kemarin, pengawalan terhadap anggota tim juga semakin diperketat.

SEO