Koreri.com, Jayapura – Polda Papua menggeser 2 pleton Brimob dari Merauke untuk mengantipasi potensi kerawanan di Kabupaten Boven Digoel pasca putusan KPU RI yang menganulir keikutsertaan pasangan calon Yusak Yaluwo dan Yakobus Waremba dalam Pilkada serentak 9 Desember 2020.
Wakapolda Brigjen Pol. Mathius Fakhiri, mengatakan saat ini 500 personil keamanan disiagakan pasca pembakaran rumah Wabup Boven Digoel di Tanah Merah, Senin (30/11/2020) lalu.
Dijelaskan, 200 personil kemananan tambahan dari Kabupaten Merauke sudah digeser untuk memperkuat 300 personil keamanan yang sudah ada di lokasi.
“Sudah ada 3 pleton di Boven Digoel, dan semalam sudah kami tambah 2 peleton dari Merauke sehingga saat ini sudah ada 500 personil keamanan yang tergelar di Kabupaten Boven Digoel,” kata Jenderal Mathius Fakhiri kepada wartawan di Jayapura, Selasa (1/12/2020).
“Nanti tanggal 6 Desember tambahan datang 100 personil Brimob Nusantara yang akan stay di Merauke menggantikan personel yang sebelumnya dikirim ke Boven Digoel,” sambungnya.
Menurutnya, aparat keamanan sudah berkoordinasi dengan KPU Papua guna mengantispasi berbagai potensi akibat digugurkannya pasangan Yusak Yaluwo dan Yakobus Waremba.
Dikatakan, kondisi keamanan Kabupaten BVD sudah cukup kondusif. Dirinya pun sudah meminta pasangan Yusak Yaluwo dan Yakobus Waremba untuk ikut mengendalikan massa dan simpatisannya.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Yusak Yaluwo, dan meminta agar bisa memenangkan massanya, dan beliau sudah menyanggupi, sehingga saat ini ibukota Boven Digoel sudah berangsur kondusif, namun personil kami tetap siaga guna mengantipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutur Mathius.
Untuk personil Polri yang terkena anak panah ketika akan meredam aksi massa pada tanggal 30 November kemarin, saat ini sudah mendapatkan penanganan medis dan kondisinya sangat stabil.
Adapun sebagai bentuk keprihatinan, Yusak Yaluwo sudah bertemu langsung dengan yang bersangkutan sekaligus meminta maaf atas insiden tersebut.
“Tadi Yusak Yaluwo sudah ketemu dengan anggota kami yang menjadi korban, dan beliau sudah meminta maaf atas insiden tersebut, dan semua sudah aman, massa sudah bisa menahan diri dan sebagian sudah kembali ke kampung mereka, dan secara umum Boven Digoel sudah cukup kondusif,” tandasnya.
Eskalasi politik dan keamanan di Kabupaten BVD sejak beberapa hari terakhir meningkat, pasca dikeluarkannuya keputusan KPU RI yang menggugurkan kepesertaan paslon kepala daerah nomor urut 4, Yusak Yalowo dan Yakobus Waremba pada Pilkada serentak 2020.
Aksi penolakan dilakukan dengan menggelar protes ke KPU Boven Digoel serta melakukan pemalangan jalan dan pembakaran rumah salah satu calon Bupati setempat.
VER