as
as

Nyatakan Perangi Narkoba, 56 Anggota DPR-PB Tes Urine

IMG 20210201 233006 568
Pimpinan dan Anggota DPR Papua Barat jalani tes urine yang dilakukan BNNP Papua Barat di Aston Niu Manokwari, Senin (1/2/2021)

Koreri.com,Manokwari– Sebanyak 56 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Barat (DPR-PB) nyatakan perangi narkoba, karena mematikan masa depan anak bangsa terutama generasi muda penerus.

Tindakan nyata perangi narkoba dari lembaga legislatif ini tertuang dalam deklarasi gerakan bersih narkoba (BERSINAR) DPR Papua Barat dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi(BNNP) setempat yang berlangsung di Aula Aston Niu Manokwari, Senin (1/2/2021).

Deklarasi gerakan bersinar oleh DPR Papua Barat, diawali dengan pemeriksaan tes urine kepada 56 anggota dewan oleh BNNP Papua Barat.

Ketua DPR Provinsi Papua Barat Orgenes Wonggor,S.I.P kepada wartawan usai menjalani tes urine mengatakan, narkoba adalah racun negara yang bisa menghancurkan masa depan generasi muda Papua.

Dengan demikian maka sebagai lembaga pelayan dan contoh masyarakat Papua, anggota legislatif harus bersih dari narkoba, supaya dapat mempengaruhi para pelaku penggunakan barang haram itu menjadi baik.

“Saya mewakili DPR Papua Barat sebagai lembaga penyalur aspirasi masyarakat, atau wakil rakyat menyerukan akan pentingnya memberantas narkoba dan berkomitmen bersih dari narkoba,” pungkas Wonggor

Menurut politisi muda berdarah Arfak itu bahwa, aparat penegak hukum juga harus berkomitmen untuk bersih dari narkoba, mengikuti jejak yang telah dilakukan seluruh anggota DPR Papua Barat.

“Narkoba bisa merusak kita semua, merusak anak bangsa. Jadi melalui gerakan ini, kita semua harus bersih dari narkoba,” kata Orgenes.

Sedangkan, Kabid P2M BNNP Papua Barat, drg Indah Perwitasari selaku dokter pemeriksa urine, mengapresiasi komitmen para wakil rakyat ini dalam mewujudnyatakan bersih dari narkoba, melalui deklarasi bersinar dan test urine.

Dikatakannya bahwa Papua Barat menjadi salah satu provinsi yang rawan dengan penyalahgunaan narkoba, bahkan dalam setahun BNNP bisa menangkap 300 gram sabu-sabu, belum termasuk ganja yang pasti jumlahnya lebih banyak lagi

“Ini menunjukkan permasalahan narkoba di Papua Barat tidak bisa disepelekan karena kondisinya semakin mengkhawatirkan, dulu anak-anak Papua isap lem sekarang mulai ngelinting ganja, dan ini bahaya,” jelas drg Indah.

Kabid P2M BNNP Papua Barat itu meminta agar jangan DPR Papua Barat saja tetapi semua pihak untuk mendukung badan narkotika dalam menyerukan Papua Barat bersih dari narkoba, guna menyelamatkan generasi muda papua dari jeratan narkotika yang bisa merusak masa depan mereka.

KENN

as