Fokus  

Wakapolda Launching Website Bakohumas Papua

Launching Website Bakohumas Papua

Koreri.com, Jayapura – Bertempat di hotel Aston Jayapura Distrik Jayapura Utara, Pada Kamis (15/7/2021),  telah dilaksanakan Focus Group Discussion Badan Koordinasi Humas (BAKOHUMAS) Papua dengan tema “Strategi Komunikasi Bakohumas, Guna Mendukung Percepatan Pembangunan di Papua”.

Pada momen itu, turut pula dilaksanakan Launching Website Bakohumas Papua yang dikoordinir oleh Kabid Humas Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH.

as

Turut hadir dalam kegiatan, Wakapolda Papua Brigjen Pol Dr. Eko Rudi Sudarto, S.I.K., M.Si, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi, Asisten II Bidang Kesra Sekda Papua Dr. Drs Muhammad Musaad, M.Si, Irwasda Polda Papua Kombes Pol Alfred Papare, S.IK, Kadis Kominfo Papua Jeri Agus Yudianto, S.Kom, Dosen Komunikasi Universitas Muhammadiyah Papua Rhidian Yasminta Wasaraka, S.Kom, M.Si dan para Pejabat Utama Polda Papua, Perwakilan Pers Media/Telekomunikasi, Kominfo Papua, BUMN dan Pemuda-pemudi Millenial.

Kabid Humas dalam kesempatannya mengatakan Bakohumas adalah wadah keluarga besar Humas Papua, sebagai wadah atau badan koordinasi Humas.

“Rapat kali ini sebagai wadah kita untuk dapat bekerja dalam pelaksanaan kehumasan. Kami harap bapak/ibu narasumber dapat memberikan informasi dan saran bagaimana Bakohumas Papua dapat bekerja di media dengan baik sehingga dapat terkendali dengan baik,” pintanya.

Diharapkan launching website Bakohumas Papua ini dapat mempermudah akses memberikan informasi yang benar terhadap masyarakat.

“Terimakasih atas dukungan bapak/ibu atas dukungan terhadap Bakohumas Papua,” pungkasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan Launching Website Bakohumas Papua oleh Wakapolda Papua didampingi Kasdam XVII/Cenderawasih, Asisten II Bidang Kesra Sekda Provinsi Papua dan Dosen Komunikasi Universitas Muhammadiyah Papua.

Pukul 10.00 WIT, Pemutaran Video dokumenter Bakohumas Papua dan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion.

Wakapolda mengakui di era globalisasi masa kini dihadapkan dengan berbagai dinamika dan fenomena.

“Namun jika ditangani dengan tepat dan bersama sama maka kita dapat kendalikan dan tangani dengan baik dan jika tidak bisa ditangani maka akan menjadi problem,” akuinya.

Lanjut Wakapolda, dengan membangun agensi menjadi satu struktur maka disebut dengan dualitas yang didalamnya tercipta komunikasi stimuli, organism dan respond.

“Apa yang kita bentuk ini adalah suatu struktur dimana dalam pembentukannya diisi oleh agensi yang kuat, agensi yang kuat dapat membangun struktur kuat dan baik, dapat menciptakan struktur lainnya. Agensi yang baik dapat membangun struktur dualitas yang kuat,” tegasnya.

Dalam problematika dunia baik kejahatan interpersonal maupun permasalahan lainnya yang dihadapi itu lah harus memiliki wadah untuk menghadapinya.

“Sehingga agensi-agensi itu harus diwadahi melalui suatu struktur organisasi yang kuat,” tandasnya.

Kasdam XVII/Cenderawasih dalam kesempatannya turut menyampaikan sejumlah hal penting.

“Kita ketahui bahwa dunia kita adalah pada era telekomunikasi, tidak bisa dipungkiri bahwa kita bergantung pada internet. Perkembangan teknologi diciptakan dan dikembangan dengan seefektif mungkin, bahkan pada era saat ini informasi dapat dijadikan senjata,” terangnya.

Publik, lanjut Kasdam, menjadi semakin sulit untuk membedakan mana informasi yang benar dengan yang tidak atau Hoax.

Adanya dampak pemanfaat media sosial dapat menyebabkan fragmentasi sosial.

“Seperti yang kita ketahui bagaimana mereka mempropagandakan kita antara TNI/Polri dengan masyarakat di pegunungan, sehingga sangat diperlukan wadah untuk mengkoordinir informasi melalui Humas/media informasi,” cetusnya.

Dengan terbentuknya wadah tersebut diharapkan dapat membendung informasi yang tidak benar sehingga masyarakat dapat mudah mengetahui informasi yang benar, tepat dan akurat.

“Strategi secara internal harus dilaksanakan secara langsung di lapangan oleh kehumasan, melakukan koordinasi dan evaluasi secara berkala serta kejelasan dalam penganggaran dan revitalisasi serta kordinasi antara tingkat Pemerintah Pusat, Mabes TNI/Polri dengan internasional,” tegasnya.

Dosen Komunikasi Universitas Muhammadiyah Papua mengatakan, Papua ada dalam keadaan tiga situasi internet yaitu jaringan maksimal, jaringan sedang dan tidak ada jaringan.

“Hasil riset kami mendatakan bahwa akses media sosial terbanyak adalah Facebook kemudian WhatsApp dan Instagram, yang menjadi rekomendasi lainnya adalah televisi/radio kemudian untuk daerah yang tidak terdapat sinyal hanya terjadi tatap muka,” rincinya.

Apa yang terjadi di Papua menjadi konsumsi media internasional dan itu berlangsung atau diputar berulang ulang.

Hasil riset menunjukkan bahwa 91 persen orang hanya mencari atau merespon informasi di media sosial berdasarkan sentimen pribadi atau hanya apa yang ingin mereka ketahui atau mereka idolakan.

“Saya harap bapak ibu sangat berhati-hati dalam menggunakan media sosial karena yang sedang berinteraksi di media sosial bukan hanya orang baik tapi juga ada orang jahat yang mencuri informasi dari yang bapak/ibu update di media social,” tukasnya.

SEO