Koreri.com, Ambon – Bertempat di Lantai II Hotel Pasific Ambon, Sabtu (2/10/2021) dilaksanakan Rapat Kerja PARPEM yang pertama dalam program kerja 2021 – 2025.
Tema yang diusung “Revitalitas Peran dan Fungsi PARPEM Menjawab Tantangan Jemaat Gereja Protestan Maluku menuju satu abad GPM tahun 2035”.
Ketua MPH Sinode GPM, Pendeta Elifas Tomix Maspaitella, menyambut baik Rapat Kerja PARPEM yang pertama.
“Kami menyambut dengan sangat bersyukur atas pelaksanaan PARPEM yang bisa berjalan hari ini,” ucapnya.
Diakui Pdt. Elifas, lembaga ini sudah sangat lama dan tidak bisa menjalankan perannya secara maksimal. Karena itu, pihaknya lagi berusaha untuk menatanya kembali.
“Kami berharap bahwa melalui PARPEM, GPM betul-betul bisa menjadi kekuatan ekonomi yang handal untuk membantu daerah ini keluar dari masalah kemiskinan dan pengangguran,” sambungnya.
Dalam hal ini, lanjut Pdt. Elifas, gereja harus berkontribusi dengan cara menciptakan jemaat-jemaat yang mandiri secara ekonomi.
“Kami yakin bahwa upaya-upaya yang kita lakukan di bawah program-program PARPEM ini akan mengarah ke situ dan semoga berhasil,” harapnya.
Raker PARPEM ini juga bisa menetapkan program-program revitalisasi pada usaha pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan atau bahkan potensi – potensi kehutanan yang lain di pulau Seram dan pulau Tanimbar sebagai pilot project-nya nanti.
Pdt Elifas juga mengakui adanya dukungan dari Pemerintah daerah.
“Seperti kita lihat Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat yang membantu kami dalam menata kembali lahan Uraur, maka itu PARPEM dalam studi lokasi harus membangun komunikasi dengan Pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten yang ada untuk turut bersama – sama. Karena menurut saya, kita juga punya kelemahan dan keterbatan pula ada sehingga untuk itu kita minta dukungan dari Pemerintah,” tandasnya.
Dari aspek itulah, tegas Pdt. Elifas, bahwa untuk kesejahteraan rakyat maka gereja harus berkolaborasi dengan Pemerintah.
Sementara Ketua PARPEM, Edwin Adrian Huwae menjelaskan terkait tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh MPH Sinode GPM untuk melaksanakan rapat kerja.
Maka itu, dalam hasil Raker ini diharapkan bisa menghasilkan program-program kegiatan yang kotekstual dengan situasi Maluku hari ini terutama yang berkaitan dengan soal jemaat – jemaat maupun masyarakat yang ada dalam Gereja Protestan Maluku.
“Kita PARPEM dalam tanggung jawab sebagai Badan MPH akan bersinergi dengan seluruh kelompok masyarakat dan dalam hal ini tidak membedakan agama maupun ras,” tegasnya.
PARPEM, lanjut Huwae, juga akan mendorong bagaimana proses pemberdayaan peningkatkan skill dan keterampilan dari warga masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan pihaknya.
“Jadi, tujuan PARPEM melalui pendidikan dan pelatihan ini adalah untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan ketahanan keluarga dan ketahanan masyarakat,” pungkasnya.
JFL